Pages

Jumat, 19 Juli 2013

Chapter 1-Preamble




Ionad na Cύirte tampak lengang. Beberapa prajurit yang bertugas menjaga istana terlihat sesekali mengawasi keadaan luar. Didalam istana terdapat sedikit keributan. Memang tak tampak dari luar, namun cukup membuat beberapa pelayan istana dan prajurit ingin mencuri dengar.
 “Penobatanku untuk menjadi Ratu?” gadis itu mendongak terkejut, menatap laki-laki tampan disampingnya. Tentu saja, baginya menjadi Ratu adalah hal yang tak pernah ia pikirkan. Yah, sebenarnya pernah terlintas dipikirannya meski sebentar. Setelah itu, tidak lagi.“Ada yang salah Pu-tri Yuu-ri?” Chaim menatapnya tajam, kentara sekali ada penekanan pada panggilan itu. Diantara empat orang disekelilingnya Yuuri tampak paling mencolok. Bagaimana tidak? Kakak-kakaknya semua laki-laki. Kelihatan sekali sikap overprotective mereka terhadapnya. Bukan hanya karena beda gender tetapi juga karena kasih sayang mereka yang keterlaluan.
Yuuri menggeleng cepat. “Ah, tidak. Tidak sama sekali”, katanya. Chaim menghela napas. Tiba-tiba salah satu kakak Yuuri berdiri dan pergi meninggalkan ruangan tanpa berkata apapun. “Hei, hei Aaron. Kau mau kemana? Pertemuan ini belum selesai, kau tahu?” Tangan kekar Chaim mencegahnya pergi. “Kurasa ini tidak ada urusannya denganku”, jawab Aaron dingin. Yuuri menoleh, kepalanya ditundukkan. Sedih. Tidak menyangka kakaknya akan berkata begitu. Nyel menatap Aaron heran . “Kau tidak menyesal?”
“Kurasa kalian tahu jawabannya” Aaron pergi tanpa berkata apa-apa lagi. Chaim menggeleng-geleng sambil menggerutu, tidak jelas . “Oh, astaga… anak itu selalu saja begitu bla bla bla”.
Syut… kedatangan seseorang membuat mereka waspada, mengambil pedang dari sarungnya masing-masing. Seorang laki-laki mantel hitam yang berteleportasi tepat di hadapan mereka.“Rupanya kau, Kear. Ada apa?” sadar bukan ancaman, mereka mengurungkan niat mengambil pedang. Kearney, pengawal pribadi Yuuri yang datang, Yuuri tersenyum dan menyapa dengan lembut seperti biasa.“Ah, maafkan saya Tuan Putri. Ada pesan dari Dewan Agung” Kearney menyerahkan sebuah gulungan yang bersegelkan lambang Dewan Agung. Segera gulungan itu diterima oleh Chaim dan dibacanya.
“APAAAA?” teriakan Chaim memekakkan telinga para penghuni Ionad na Cύirte.
Yuuri terkejut-lagi- perasaannya tidak enak. Dia mencium berita buruk. “Ada apa kak Chaim?”
Ternyata bukan dia saja yang terkejut. Kasch, Nyel, Kearney, bahkan Aaron yang tadinya tidak peduli dan pergi meninggalkan pertemuan pun jadi kembali seiring dengan teriakan Chaim yang membahana. Tanpa aba-aba Chaim membaca isi gulungan tersebut,
“Yang Terhormat Putri Yuuri, Pangeran Chaim, Pangeran Kasch, Pangeran Aaron, dan Pangeran Nyel. Dengan Segala Hormat Kami, berdasarkan Rapat Agung, maka Dewan Agung memutuskan bahwa untuk menjalin hubungan kekerabatan antar Kerajaan Elbarash dengan Kerajaan Langit maka akan diadakan Pernikahan demi kedamaian. Pernikahan ini diyakini akan membawa kedamaian bagi 3 Dunia, dan bagi kedua Kerajaan khususnya.
Salam Hormat Kami,
Dewan Agung”
Yuuri, Aaron, Kyou, Nyel dan Bae tak bisa berkata apa-apa. Sesaat mereka diam, tak tahu lagi apa yang harus mereka lakukan dengan keputusan sepihak Dewan Agung. Aaron menggeleng-gelengkan kepalanya, tidak percaya dengan keputusan Dewan Agung yang menurutnya tidak masuk akal itu. “Sungguh konyol sekali… ckckckck”. Kearney bergumam sendiri seolah mendapati dirinya yang hendak dijodohkan . “Ba-bagaimana bisa?!”
“Dewan Agung kali ini sudah keterlaluan!” bahkan Kasch yang biasanya hanya diam mendengarkan kali ini dia mengumpat. Nyel melontarkan pertanyaan yang tidak seorang pun bisa menjawabnya kecuali Dewan Agung sendiri “Apa yang sebenarnya dipikirkan Dewan Agung?”. Yuuri nyaris ambruk. Shock berat. Biar bagaimana pun sudah pasti dia yang dijodohkan karena Kerajaan Langit hanya memiliki pangeran bukan putri. Melihat adik kesayangan mereka akan jatuh, Aaron, Chaim, Nyel dan Kasch berlomba meraih tubuh Yuuri agar tidak jatuh ke lantai. Tidak ketinggalan sang pengawal, Kearney juga berusaha menangkap tubuh putrinya. Malangnya, Kearney tidak berhasil menangkap tubuh Yuuri. Begitu pun dengan Chaim, Nyel dan Kasch.
Tangan kekar Aaron melingkar di pinggang Yuuri menahannya agar tidak ambruk ke lantai. “Hei, hei. Kau tidak apa-apa kan Yuuri?” khawatir pada keadaan adik tercintanya. Wajah Yuuri yang putih kini memucat. Tatapan matanya kosong. Jiwanya melayang-layang entah kemana. Butuh beberapa detik, Yuuri berhasil membawa jiwanya kembali ke tubuhnya. Kesadarannya kembali.
“Ah, ya. Ya, aku mengerti”
“Tuan Putri? Anda tidak apa-apa?” Kearney menyentuh pundak Yuuri. Wajahnya khawatir. Bagaimana tidak? Tuan putrinya berwajah pucat, dan tiba-tiba mengangguk-angguk sendiri. Yuuri menatap Aaron dan Kearney bergantian, lalu tersenyum seolah tidak terjadi apa-apa. Kedua matanya juga menatap Chaim, Nyel dan Kasch bergantian dan wajahnya seolah berkata ‘aku baik-baik saja, jangan khawatir’. Dia kembali tersenyum. Aaron, Kearney, Chaim, Nyel dan Kasch menatapnya curiga. Sudah pasti mereka khawatir, tidak mungkin mereka menerima keputusan ini bulat-bulat. Tapi, lebih tidak mungkin lagi untuk menolak. Sudah bukan rahasia lagi bila keputusan Dewan Agung adalah mutlak adanya. Harus dilaksanakan. Bagi mereka yang menentang, sudah pasti hukuman mati menanti.
Dengan mudahnya Aaron bicara, seolah dia tidak peduli siapa yang mau dijodohkan. “Terima saja, tidak ada salahnya kan?” Asal bukan aku, mungkin itu yang ada dipikirannya sekarang. Serempak seolah dikomando Chaim, Nyel, Kearney dan Kasch menatap tajam sang Pangeran ketiga. Si korban yang ditatapi tajam hanya mengernyitkan dahi. Heran. Merasa tidak berdosa.
“Baiklah, aku terima” Yuuri menjawab seperti menerima tantangan taruhan. Mereka semua menoleh kaget. Kali ini Yuuri yang mengernyitkan dahi namun sambil tersenyum.“Ada apa kak? Benar kata kak Aaron tidak ada salahnya kuterima, lagipula tidak ada yang protes”. Malah sepertinya Aaron yang meragukannya , “Kau serius Yuuri?”.
“Kakak ini bagaimana? Bukannya kakak sendiri tadi yang mengusulkan!”. Aaron mengelus dagunya perlahan . “Aha, benar juga”. Yuuri bersungut-sungut, bibir indahnya maju mundur. Lucu sekali, pikir Aaron.“A-anda yakin Tuan Putri? Bukankah sebaiknya-“ ujar Kearney. “Sebaiknya pikirkan dulu baik-baik” Nyel menyambung kalimat Kearney yang terpotong.
“Yuuri….. Putriku sayang….” Chaim langsung memeluk Yuuri erat. Dan tentu saja akibat perbuatannya yang seperti itu dia dihadiahi tatapan membunuh oleh empat orang laki-laki yang mengerubungi Yuuri. Aaron menarik Yuuri dari pelukan Chaim, “Dasar playboy bodoh!”. Chaim menatap Aaron tak mengerti. Merasa tak ada masalah pada sikapnya barusan.


Ionad na Cύirte. Istana utama kerajaan Elbarash yang megah berdiri diatas danau Nairne. Terletak tepat ditengah kota Hagan, ibukota kerajaan Elbarash. Istana yang dibangun oleh Raja Kelshayura ini memiliki taman-taman yang indah dan kolam-kolam yang menghiasi setiap sudut istana. Tidak seperti banguna yang diatas air yang lain, Ionad na Cύirte tak memiliki pondasi untuk mempertahankan istana itu agar tidak tenggelam. Raja Kelshayura yang merupakan magician air yang hebat membuat istana itu mengapung layaknya kapal yang mengapung di laut. Terdengar mustahil bagi manusia namun, itu bukanlah hal yang terdengar seperti itu bagi sang Raja. Mana Raja Kelshayura digunakan untuk menopang Ionad na Cύirte. Mana yang merupakan bagian dari rune magis yang diletakkan di dasar istana untuk menjaganya tetap berdiri.
Tak heran, banyak yang tidak percaya akan hal ini. Bagaimana bisa istana sebesar itu hanya ditopang dengan mana agar tidak tenggelam? Begitu pikir para pekerja yang membangun Ionad na Cύirte. Tak hanya Ionad na Cύirte yang dibangun oleh sang Raja ke-15 kerajaan Elbarash ini, masih ada empat istana lagi yang didirikan untuk menopang keberadaan Ionad na Cύirte. Begitulah hebatnya sang Raja, sehingga sampai memikirkan istananya agar tidak mudah runtuh maupun hancur. Iarthair palace, sebuah istana yang juga indah namun sedikit lebih kecil dibanding istana utama. Berada di sebelah barat istana utama, terletak ditepi kota Troy. Sekitar limabelas kilometerke barat dari kota Hagan.
Thoir palace, istana yang berada di sebelah timur ini terletak di kota Harcourt. Limabelas kilometer ke timur dari ibukota. Thuaidh palace, istana yang berada di utara istana utama ini jaraknya sekitar limabelas kilometer dari Hagan. Terletak di kota Tambrey, istana ini tidak kalah menakjubkan dibanding istana utama. Istana terakhir adalah Theas palace, istana ini berada di selatan Ionad na Cύirte. Limabelas kilometer dari Hagan, tepatnya berada di tepi kota Tilden.

0 komentar:

Posting Komentar

Ramadhan

Ramadhan
marhaban ya ramadhan
 

Blogger news

Blogroll

About