Ionad na Cύirte tampak lengang. Beberapa prajurit
yang bertugas menjaga istana terlihat sesekali mengawasi keadaan luar. Didalam
istana terdapat sedikit keributan. Memang tak tampak dari luar, namun cukup
membuat beberapa pelayan istana dan prajurit ingin mencuri dengar.
“Penobatanku untuk
menjadi Ratu?” gadis itu mendongak terkejut, menatap laki-laki tampan
disampingnya. Tentu saja, baginya menjadi Ratu adalah hal yang tak pernah ia pikirkan.
Yah, sebenarnya pernah terlintas dipikirannya meski sebentar. Setelah itu,
tidak lagi.“Ada yang salah Pu-tri Yuu-ri?” Chaim menatapnya tajam, kentara
sekali ada penekanan pada panggilan itu. Diantara empat orang disekelilingnya
Yuuri tampak paling mencolok. Bagaimana tidak? Kakak-kakaknya semua laki-laki.
Kelihatan sekali sikap overprotective mereka terhadapnya. Bukan hanya karena
beda gender tetapi juga karena kasih sayang mereka yang keterlaluan.
Yuuri menggeleng cepat. “Ah, tidak. Tidak sama sekali”,
katanya. Chaim menghela napas. Tiba-tiba salah satu kakak Yuuri berdiri dan
pergi meninggalkan ruangan tanpa berkata apapun. “Hei, hei Aaron. Kau mau
kemana? Pertemuan ini belum selesai, kau tahu?” Tangan kekar Chaim mencegahnya
pergi. “Kurasa ini tidak ada urusannya denganku”, jawab Aaron dingin. Yuuri
menoleh, kepalanya ditundukkan. Sedih. Tidak menyangka kakaknya akan berkata
begitu. Nyel menatap Aaron heran . “Kau tidak menyesal?”
“Kurasa kalian tahu jawabannya” Aaron pergi tanpa berkata
apa-apa lagi. Chaim menggeleng-geleng sambil menggerutu, tidak jelas . “Oh, astaga…
anak itu selalu saja begitu bla bla bla”.
Syut… kedatangan seseorang membuat mereka waspada, mengambil
pedang dari sarungnya masing-masing. Seorang laki-laki mantel hitam yang
berteleportasi tepat di hadapan mereka.“Rupanya kau, Kear. Ada apa?” sadar
bukan ancaman, mereka mengurungkan niat mengambil pedang. Kearney, pengawal
pribadi Yuuri yang datang, Yuuri tersenyum dan menyapa dengan lembut seperti
biasa.“Ah, maafkan saya Tuan Putri. Ada pesan dari Dewan Agung” Kearney
menyerahkan sebuah gulungan yang bersegelkan lambang Dewan Agung. Segera gulungan
itu diterima oleh Chaim dan dibacanya.
“APAAAA?” teriakan Chaim memekakkan telinga para penghuni
Ionad na Cύirte.
Yuuri terkejut-lagi- perasaannya tidak enak. Dia mencium
berita buruk. “Ada apa kak Chaim?”
Ternyata bukan dia saja yang terkejut. Kasch, Nyel, Kearney,
bahkan Aaron yang tadinya tidak peduli dan pergi meninggalkan pertemuan pun
jadi kembali seiring dengan teriakan Chaim yang membahana. Tanpa aba-aba Chaim
membaca isi gulungan tersebut,
“Yang Terhormat Putri Yuuri, Pangeran Chaim, Pangeran Kasch,
Pangeran Aaron, dan Pangeran Nyel. Dengan Segala Hormat Kami, berdasarkan Rapat
Agung, maka Dewan Agung memutuskan bahwa untuk menjalin hubungan kekerabatan
antar Kerajaan Elbarash dengan Kerajaan Langit maka akan diadakan Pernikahan
demi kedamaian. Pernikahan ini diyakini akan membawa kedamaian bagi 3 Dunia,
dan bagi kedua Kerajaan khususnya.
Salam Hormat Kami,
Dewan Agung”
Yuuri, Aaron, Kyou, Nyel dan Bae tak bisa berkata apa-apa.
Sesaat mereka diam, tak tahu lagi apa yang harus mereka lakukan dengan
keputusan sepihak Dewan Agung. Aaron menggeleng-gelengkan kepalanya, tidak
percaya dengan keputusan Dewan Agung yang menurutnya tidak masuk akal itu. “Sungguh
konyol sekali… ckckckck”. Kearney bergumam sendiri seolah mendapati dirinya
yang hendak dijodohkan . “Ba-bagaimana bisa?!”
“Dewan Agung kali ini sudah keterlaluan!” bahkan Kasch yang
biasanya hanya diam mendengarkan kali ini dia mengumpat. Nyel melontarkan
pertanyaan yang tidak seorang pun bisa menjawabnya kecuali Dewan Agung sendiri “Apa
yang sebenarnya dipikirkan Dewan Agung?”. Yuuri nyaris ambruk. Shock berat.
Biar bagaimana pun sudah pasti dia yang dijodohkan karena Kerajaan Langit hanya
memiliki pangeran bukan putri. Melihat adik kesayangan mereka akan jatuh, Aaron,
Chaim, Nyel dan Kasch berlomba meraih tubuh Yuuri agar tidak jatuh ke lantai.
Tidak ketinggalan sang pengawal, Kearney juga berusaha menangkap tubuh
putrinya. Malangnya, Kearney tidak berhasil menangkap tubuh Yuuri. Begitu pun
dengan Chaim, Nyel dan Kasch.
Tangan kekar Aaron melingkar di pinggang Yuuri menahannya agar
tidak ambruk ke lantai. “Hei, hei. Kau tidak apa-apa kan Yuuri?” khawatir pada
keadaan adik tercintanya. Wajah Yuuri yang putih kini memucat. Tatapan matanya
kosong. Jiwanya melayang-layang entah kemana. Butuh beberapa detik, Yuuri
berhasil membawa jiwanya kembali ke tubuhnya. Kesadarannya kembali.
“Ah, ya. Ya, aku mengerti”
“Tuan Putri? Anda tidak apa-apa?” Kearney menyentuh pundak
Yuuri. Wajahnya khawatir. Bagaimana tidak? Tuan putrinya berwajah pucat, dan
tiba-tiba mengangguk-angguk sendiri. Yuuri menatap Aaron dan Kearney
bergantian, lalu tersenyum seolah tidak terjadi apa-apa. Kedua matanya juga
menatap Chaim, Nyel dan Kasch bergantian dan wajahnya seolah berkata ‘aku
baik-baik saja, jangan khawatir’. Dia kembali tersenyum. Aaron, Kearney, Chaim,
Nyel dan Kasch menatapnya curiga. Sudah pasti mereka khawatir, tidak mungkin
mereka menerima keputusan ini bulat-bulat. Tapi, lebih tidak mungkin lagi untuk
menolak. Sudah bukan rahasia lagi bila keputusan Dewan Agung adalah mutlak
adanya. Harus dilaksanakan. Bagi mereka yang menentang, sudah pasti hukuman
mati menanti.
Dengan mudahnya Aaron bicara, seolah dia tidak peduli siapa
yang mau dijodohkan. “Terima saja, tidak ada salahnya kan?” Asal bukan aku, mungkin itu yang ada
dipikirannya sekarang. Serempak seolah dikomando Chaim, Nyel, Kearney dan Kasch
menatap tajam sang Pangeran ketiga. Si korban yang ditatapi tajam hanya
mengernyitkan dahi. Heran. Merasa tidak berdosa.
“Baiklah, aku terima” Yuuri menjawab seperti menerima
tantangan taruhan. Mereka semua menoleh kaget. Kali ini Yuuri yang
mengernyitkan dahi namun sambil tersenyum.“Ada apa kak? Benar kata kak Aaron
tidak ada salahnya kuterima, lagipula tidak ada yang protes”. Malah sepertinya Aaron
yang meragukannya , “Kau serius Yuuri?”.
“Kakak ini bagaimana? Bukannya kakak sendiri tadi yang
mengusulkan!”. Aaron mengelus dagunya perlahan . “Aha, benar juga”. Yuuri
bersungut-sungut, bibir indahnya maju mundur. Lucu sekali, pikir Aaron.“A-anda yakin Tuan Putri? Bukankah
sebaiknya-“ ujar Kearney. “Sebaiknya pikirkan dulu baik-baik” Nyel menyambung
kalimat Kearney yang terpotong.
“Yuuri….. Putriku sayang….”
Chaim langsung memeluk Yuuri erat. Dan tentu saja akibat perbuatannya yang seperti
itu dia dihadiahi tatapan membunuh oleh empat orang laki-laki yang mengerubungi
Yuuri. Aaron menarik Yuuri dari pelukan Chaim, “Dasar playboy bodoh!”. Chaim
menatap Aaron tak mengerti. Merasa tak ada masalah pada sikapnya barusan.
Ionad na Cύirte.
Istana utama kerajaan Elbarash yang megah berdiri diatas danau Nairne. Terletak
tepat ditengah kota Hagan, ibukota kerajaan Elbarash. Istana yang dibangun oleh
Raja Kelshayura ini memiliki taman-taman yang indah dan kolam-kolam yang
menghiasi setiap sudut istana. Tidak seperti banguna yang diatas air yang lain,
Ionad na Cύirte
tak memiliki pondasi untuk mempertahankan istana itu agar tidak tenggelam. Raja
Kelshayura yang merupakan magician air yang hebat membuat istana itu mengapung
layaknya kapal yang mengapung di laut. Terdengar mustahil bagi manusia namun,
itu bukanlah hal yang terdengar seperti itu bagi sang Raja. Mana Raja
Kelshayura digunakan untuk menopang Ionad na Cύirte. Mana yang merupakan
bagian dari rune magis yang diletakkan di dasar istana untuk menjaganya tetap
berdiri.
Tak heran, banyak yang tidak
percaya akan hal ini. Bagaimana bisa istana sebesar itu hanya ditopang dengan
mana agar tidak tenggelam? Begitu pikir para pekerja yang membangun Ionad na Cύirte.
Tak hanya Ionad na Cύirte yang dibangun oleh sang Raja ke-15 kerajaan Elbarash ini,
masih ada empat istana lagi yang didirikan untuk menopang keberadaan Ionad na
Cύirte. Begitulah hebatnya sang Raja, sehingga sampai memikirkan istananya agar
tidak mudah runtuh maupun hancur. Iarthair palace, sebuah istana yang juga
indah namun sedikit lebih kecil dibanding istana utama. Berada di sebelah barat
istana utama, terletak ditepi kota Troy. Sekitar limabelas kilometerke barat
dari kota Hagan.
Thoir palace, istana yang berada di
sebelah timur ini terletak di kota Harcourt. Limabelas kilometer ke timur
dari ibukota. Thuaidh palace, istana yang berada di utara istana utama ini
jaraknya sekitar limabelas kilometer dari Hagan. Terletak di kota Tambrey,
istana ini tidak kalah menakjubkan dibanding istana utama. Istana terakhir
adalah Theas palace, istana ini berada di selatan Ionad na Cύirte. Limabelas
kilometer dari Hagan, tepatnya berada di tepi kota Tilden.
0 komentar:
Posting Komentar