Ionad na Cuirte tampak
lengang. Beberapa prajurit yang bertugas menjaga istana terlihat sesekali
mengawasi keadaan luar. Didalam istana terdapat sedikit keributan. Memang tak
tampak dari luar, namun cukup membuat beberapa pelayan istana dan prajurit
ingin mencuri dengar.
“Penobatanku untuk
menjadi Ratu?” gadis itu mendongak terkejut, menatap laki-laki tampan
disampingnya. Tentu saja, baginya menjadi Ratu adalah hal yang tak pernah ia pikirkan.
Yah, sebenarnya pernah terlintas dipikirannya meski sebentar. Setelah itu,
tidak lagi.“Ada yang salah Pu-tri Yuu-ri?” Chaim menatapnya tajam, kentara
sekali ada penekanan pada panggilan itu. Diantara empat orang disekelilingnya
Yuuri tampak paling mencolok. Bagaimana tidak? Kakak-kakaknya semua laki-laki.
Kelihatan sekali sikap overprotective mereka terhadapnya. Bukan hanya karena
beda gender tetapi juga karena kasih sayang mereka yang keterlaluan.
Yuuri menggeleng cepat. “Ah, tidak. Tidak sama sekali”,
katanya. Chaim menghela napas. Tiba-tiba salah satu kakak Yuuri berdiri dan
pergi meninggalkan ruangan tanpa berkata apapun. “Hei, hei Aaron. Kau mau
kemana? Pertemuan ini belum selesai, kau tahu?” Tangan kekar Chaim mencegahnya
pergi. “Kurasa ini tidak ada urusannya denganku”, jawab Aaron dingin. Yuuri
menoleh, kepalanya ditundukkan. Sedih. Tidak menyangka kakaknya akan berkata
begitu. Nyel menatap Aaron heran . “Kau tidak menyesal?”
“Kurasa kalian tahu jawabannya” Aaron pergi tanpa berkata
apa-apa lagi. Chaim menggeleng-geleng sambil menggerutu, tidak jelas . “Oh,
astaga… anak itu selalu saja begitu bla bla bla”.
Syut… kedatangan seseorang membuat mereka waspada, mengambil
pedang dari sarungnya masing-masing. Seorang laki-laki mantel hitam yang
berteleportasi tepat di hadapan mereka.“Rupanya kau, Kear. Ada apa?” sadar
bukan ancaman, mereka mengurungkan niat mengambil pedang. Kearney, pengawal
pribadi Yuuri yang datang, Yuuri tersenyum dan menyapa dengan lembut seperti
biasa.“Ah, maafkan saya Tuan Putri. Ada pesan dari Dewan Agung” Kearney
menyerahkan sebuah gulungan yang bersegelkan lambang Dewan Agung. Segera gulungan
itu diterima oleh Chaim dan dibacanya.
“APAAAA?” teriakan Chaim memekakkan telinga para penghuni
Ionad na CÏirte.
Yuuri terkejut-lagi- perasaannya tidak enak. Dia mencium
berita buruk. “Ada apa kak Chaim?”
Ternyata bukan dia saja yang terkejut. Kasch, Nyel, Kearney,
bahkan Aaron yang tadinya tidak peduli dan pergi meninggalkan pertemuan pun
jadi kembali seiring dengan teriakan Chaim yang membahana. Tanpa aba-aba Chaim
membaca isi gulungan tersebut,
“Yang Terhormat Putri Yuuri, Pangeran Chaim, Pangeran Kasch,
Pangeran Aaron, dan Pangeran Nyel. Dengan Segala Hormat Kami, berdasarkan Rapat
Agung, maka Dewan Agung memutuskan bahwa untuk menjalin hubungan kekerabatan
antar Kerajaan Elbarash dengan Kerajaan Langit maka akan diadakan Pernikahan
demi kedamaian. Pernikahan ini diyakini akan membawa kedamaian bagi 3 Dunia,
dan bagi kedua Kerajaan khususnya.
Salam Hormat Kami,
Dewan Agung”
Yuuri, Aaron, Kyou, Nyel dan Bae tak bisa berkata apa-apa.
Sesaat mereka diam, tak tahu lagi apa yang harus mereka lakukan dengan
keputusan sepihak Dewan Agung. Aaron menggeleng-gelengkan kepalanya, tidak
percaya dengan keputusan Dewan Agung yang menurutnya tidak masuk akal itu.
“Sungguh konyol sekali… ckckckck”. Kearney bergumam sendiri seolah mendapati
dirinya yang hendak dijodohkan . “Ba-bagaimana bisa?!”
“Dewan Agung kali ini sudah keterlaluan!” bahkan Kasch yang
biasanya hanya diam mendengarkan kali ini dia mengumpat. Nyel melontarkan
pertanyaan yang tidak seorang pun bisa menjawabnya kecuali Dewan Agung sendiri “Apa
yang sebenarnya dipikirkan Dewan Agung?”. Yuuri nyaris ambruk. Shock berat.
Biar bagaimana pun sudah pasti dia yang dijodohkan karena Kerajaan Langit hanya
memiliki pangeran bukan putri. Melihat adik kesayangan mereka akan jatuh, Aaron,
Chaim, Nyel dan Kasch berlomba meraih tubuh Yuuri agar tidak jatuh ke lantai.
Tidak ketinggalan sang pengawal, Kearney juga berusaha menangkap tubuh
putrinya. Malangnya, Kearney tidak berhasil menangkap tubuh Yuuri. Begitu pun
dengan Chaim, Nyel dan Kasch.
Tangan kekar Aaron melingkar di pinggang Yuuri menahannya agar
tidak ambruk ke lantai. “Hei, hei. Kau tidak apa-apa kan Yuuri?” khawatir pada
keadaan adik tercintanya. Wajah Yuuri yang putih kini memucat. Tatapan matanya kosong.
Jiwanya melayang-layang entah kemana. Butuh beberapa detik, Yuuri berhasil
membawa jiwanya kembali ke tubuhnya. Kesadarannya kembali.
“Ah, ya. Ya, aku mengerti”
“Tuan Putri? Anda tidak apa-apa?” Kearney menyentuh pundak
Yuuri. Wajahnya khawatir. Bagaimana tidak? Tuan putrinya berwajah pucat, dan
tiba-tiba mengangguk-angguk sendiri. Yuuri menatap Aaron dan Kearney
bergantian, lalu tersenyum seolah tidak terjadi apa-apa. Kedua matanya juga
menatap Chaim, Nyel dan Kasch bergantian dan wajahnya seolah berkata ‘aku
baik-baik saja, jangan khawatir’. Dia kembali tersenyum. Aaron, Kearney, Chaim,
Nyel dan Kasch menatapnya curiga. Sudah pasti mereka khawatir, tidak mungkin
mereka menerima keputusan ini bulat-bulat. Tapi, lebih tidak mungkin lagi untuk
menolak. Sudah bukan rahasia lagi bila keputusan Dewan Agung adalah mutlak
adanya. Harus dilaksanakan. Bagi mereka yang menentang, sudah pasti hukuman
mati menanti.
Dengan mudahnya Aaron bicara, seolah dia tidak peduli siapa
yang mau dijodohkan. “Terima saja, tidak ada salahnya kan?” Asal bukan aku, mungkin itu yang ada
dipikirannya sekarang. Serempak seolah dikomando Chaim, Nyel, Kearney dan Kasch
menatap tajam sang Pangeran ketiga. Si korban yang ditatapi tajam hanya
mengernyitkan dahi. Heran. Merasa tidak berdosa.
“Baiklah, aku terima” Yuuri menjawab seperti menerima
tantangan taruhan. Mereka semua menoleh kaget. Kali ini Yuuri yang
mengernyitkan dahi namun sambil tersenyum.“Ada apa kak? Benar kata kak Aaron
tidak ada salahnya kuterima, lagipula tidak ada yang protes”. Malah sepertinya Aaron
yang meragukannya , “Kau serius Yuuri?”.
“Kakak ini bagaimana? Bukannya kakak sendiri tadi yang
mengusulkan!”. Aaron mengelus dagunya perlahan . “Aha, benar juga”. Yuuri
bersungut-sungut, bibir indahnya maju mundur. Lucu sekali, pikir Aaron.“A-anda yakin Tuan Putri? Bukankah
sebaiknya-“ ujar Kearney. “Sebaiknya pikirkan dulu baik-baik” Nyel menyambung
kalimat Kearney yang terpotong.
“Yuuri….. Putriku sayang….” Chaim
langsung memeluk Yuuri erat. Dan tentu saja akibat perbuatannya yang seperti
itu dia dihadiahi tatapan membunuh oleh empat orang laki-laki yang mengerubungi
Yuuri. Aaron menarik Yuuri dari pelukan Chaim, “Dasar playboy bodoh!”. Chaim
menatap Aaron tak mengerti. Merasa tak ada masalah pada sikapnya barusan.
Ionad na Cuirte. Istana utama kerajaan
Elbarash yang megah berdiri diatas danau Nairne. Terletak tepat ditengah kota
Hagan, ibukota kerajaan Elbarash. Istana yang dibangun oleh Raja Kelshayura ini
memiliki taman-taman yang indah dan kolam-kolam yang menghiasi setiap sudut
istana. Tidak seperti bangunan diatas air yang lain, Ionad na Cuirte tak memiliki pondasi untuk
mempertahankan istana itu agar tidak tenggelam. Raja Kelshayura yang merupakan
magissa
moselle yang hebat membuat istana itu mengapung layaknya kapal yang mengapung
di laut. Terdengar mustahil bagi manusia namun, itu bukanlah hal yang terdengar
seperti itu bagi sang Raja. Mana Raja Kelshayura digunakan untuk menopang Ionad
na Cuirte. Mana
yang membentuk segel rune yang diletakkan di dasar istana untuk menjaganya
tetap berdiri.
Tak heran banyak yang tidak percaya
akan hal ini. Bagaimana bisa istana sebesar itu hanya ditopang dengan mana agar
tidak tenggelam? Begitu pikir para pekerja yang membangun Ionad na Cuirte. Tak hanya Ionad na Cuirte yang dibangun oleh Raja ke-15
kerajaan Elbarash ini, masih ada empat istana lagi yang didirikan untuk
menopang keberadaan Ionad na Cuirte. Begitu hebatnya sang Raja, hingga
memikirkan bagaimana cara menjaga istananya agar tidak runtuh maupun hancur.
Iarthair palace, sebuah istana yang juga indah namun sedikit lebih kecil
dibanding istana utama. Berada di sebelah barat istana utama, terletak ditepi
kota Troy. Sekitar limabelas kilometer ke barat dari kota Hagan.
Thoir palace,
istana yang berada di sebelah timur ini terletak di kota Harcourt.
Limabelas kilometer ke timur dari ibukota. Thuaidh palace, istana yang berada
di utara istana utama ini jaraknya sekitar limabelas kilometer dari Hagan.
Terletak di kota Tambrey, istana ini tidak kalah menakjubkan dibanding istana
utama. Istana terakhir adalah Theas palace, istana ini berada di selatan Ionad
na Cuirte. Limabelas kilometer dari Hagan, tepatnya berada di tepi kota Tilden.
“Keith? Apa yang kau lakukan?” seorang gadis berjalan ke
arahnya dengan muka keheranan. Keith menatap gadis itu, kemudian menggeleng.
“Tidak, tidak ada”. Noreta, gadis berkulit gelap itu mencemaskannya. “Benarkah?
Kau terlihat sedih?” Keith tersenyum, dan kembali menggeleng. Berusaha meyakinkan
Noreta bahwa dia baik-baik saja. Manusia memang makhluk yang penuh emosi.
Sedih, menangis, tertawa, sangat mudah diungkapkan. Tapi sering sulit
dimengerti, bahkan oleh dirinya sendiri.
Akhirnya Noreta menyerah, berhenti mengkhawatirkan Keith.
Gadis itu melenggang pergi, keluar mencari udara segar. Keith memejamkan
matanya, berusaha mengusir mimpi buruk yang terus menghantuinya akhir-akhir
ini. Dia memutuskan untuk menyanyi.
I have not
thought about a living until yesterday
It’s just a
seemed like one scene of a film
I need lore
Keith memejamkan matanya, sambil membayangkan berada di
perbukitan Varden. Dan bernyanyi sesukanya.
Oh,
everything has utterly changed
Naki-so ni
naru kurai
Me o fusai
demo kawaranai
Omoi ga
hanpirei
I take in!
Close your
eyes
Imagine how
to live, you must do that
Close my
eyes, and determined
I’m pressed
for choice
Just about
leave, faraway
Ikiru tame
it’s only one
We gotta
choose it. So do we?
Yeah, yeah,
yeah…
Just about
leave, faraway
Ikiru tame
it’s only one
Can you
drive your destiny
No!
Kali ini Keith membuka matanya. Menyalurkan segala emosinya.
Semuanya keluar. Seolah melepaskan Kifera yang mengamuk kesetanan.
Everybody
go
Zankokuna
sekai o tabi suru
Ikiru shika
chance wa nai
Kotae o
sagashite agaite mogaite mo mienai
Arasoi
ubatte kowashi atte sÅrihenshite mo tomenai
Mou doko ni
i tatte onaji datte
Dakara boku
wa tomaranai
Mata hi ga
shizunde
Dia meresapi setiap bait lagu yang ia nyanyikan. Membuatnya
terhanyut dan kedua matanya berkaca-kaca.
Hold your hand
You don't
to meet someone's end no more
So do I
For not to
leave. Don't wanna get a wrong choice
Just about
a leave, faraway
Ikiru
tame Its only one
We gotta
choose it. So do we?
Yeah, yeah,
yeah…
Keith tidak sadar bahwa ada seorang gadis yang mendengarkan
nyanyiannya di ruangan yang sama. Gadis itu terus menatapnya. Tak lama Keith
mendengar suara seseorang menangis membuatnya mau tak mau mencari-cari
seseorang itu. Matanya menangkap seorang gadis dihadapannya. Ia terpesona akan
kecantikan sang gadis. Rupanya gadis cantik itu yang menangis, menangis tanpa
suara. Keith terkesiap, tidak menyangka ada seorang gadis yang menangis karena
nyanyiannya. Tangisannya berhenti, membuat Keith yang semula ingin mendekati
gadis itu tidak jadi melakukannya.
Kedua mata gadis itu mengingatkan Keith pada permata sapphire
berwarna ungu kemerahan yang tersimpan di Ruangan Pengawas kontras dengan
rambut indahnya yang panjang berwarna hitam pekat. Keith menatap gadis itu. Dia
tersenyum indah sekali. Gadis itu melangkah mendekatinya. Dia menatap Keith dan
tersenyum “Lagu yang sangat indah, suaramu juga merdu”. Keith diam, masih tak
menyangka gadis yang dihadapannya bukan hanya memiliki paras yang cantik jelita
juga suara yang merdu. “Siapa namamu?”, lanjut gadis itu.
Seolah terhipnotis oleh suara merdu dan mata yang indah milik
gadis dihadapannya ,“Keith, namaku Keith” jawab Keith tergagap. “Ah, Keith ya.
Nama yang indah. Aku Yuuri” Yuuri mengulurkan tangan kanannya, mengajak Keith
untuk bersalaman. Keith terdiam antara sadar dan tidak. Mungkin dia berpikir
ini mimpi. Yuuri mengernyitkan dahinya.”Keith?” sadar tindakan diamnya bisa
menimbulkan masalah akhirnya dia buka suara. “Ah, iya. Namamu juga indah. Indah
sekali” balas Keith. Yuuri tersenyum lagi. Tiba-tiba pandangan Keith menjadi
gelap, dan gelap. Dia tertidur. Yuuri pergi meninggalkan Keith yang telah
terlelap. Meninggalkannya dalam ketidaktahuan dan harapan palsu yang ia
berikan. Matahari pagi menyapa Keith yang baru saja bangun. Keith mengucek
matanya pelan. Menoleh kanan-kiri melihat keadaan.
“Aku tertidur di ruanganku? Bagaimana bisa?” Keith heran.
Semalam dia melakukan inspeksi dadakan ke dunia manusia. Masih tersisa
diingatannya bagaimana dia menyanyi dan bertemu dengan seorang gadis cantik
bermata sapphire. “Tunggu, Yuuri? Dimana dia?” Keith menggumam sendiri. Matanya
mencari-cari sosok Yuuri. Pintu ruangannya terbuka. Yang muncul bukan yang dia
cari, tapi gadis lain. Gadis berkulit gelap. Partner frouranya, Noreta.
“Keith? Kau baru bangun? Oh, astaga…” Noreta
menggeleng-gelengkan kepalanya. “Kau rupanya” jawab Keith tak semangat. Noreta
terkejut. Tidak biasanya partnernya ini tak semangat di pagi hari. “Hei, hei.
Jangan begitu… begini-begini aku partnermu. Ada apa?” Keith hanya menggeleng
pelan, masih tidak semangat. Noreta yang merasa aneh dengan sikap Keith yang
seperti itu berjalan mendekatinya dan merangkul pundaknya akrab. “Ayolah,
Keith. Aku tahu kau ada masalah. Kau bisa menceritakannya padaku…”
Keith menoleh. Tatapannya datar. Apa aku harus menceritakan masalah ini padanya?, batin Keith
menimbang-nimbang. Keith masih berpikir hingga akhirnya Noreta membuka suara. “Kau
keberatan? Ya sudahlah, lupakan saja” Keith
merasa tidak enak padanya. Biar bagaimanapun, Noreta selalu membantunya.
Mungkin tidak ada salahnya bila cerita.” Kau tahu dimana Yuuri?” tanpa basa
basi Keith langsung bertanya mengenai Yuuri. Dia tidak sabar mendengar jawaban
sang partner. Padahal dia yakin Noreta tidak pernah bertemu, apalagi mengenal
gadis itu.
Noreta mengernyitkan dahinya. Menatap horror Keith. “Yuuri?
Yuuri yang itu?”
“Iya, Yuuri yang itu. Yang semalam bertemu denganku” Keith
mengiyakan tanpa basa-basi. Entah kenal atau tidak yang penting adalah bertemu
gadis itu. Noreta terperangah. Matanya
melotot seperti hendak keluar dari tempatnya. “Kau gila Keith! Dia itu tuan
putri!”. Keith mengernyitkan dahi. Otaknya berusaha mencerna kalimat partnernya
dengan benar. “Tuan putri bagaimana? Dia manusia” Keith merasa ada
kesalahpahaman antara dirinya dengan Noreta. Dia berpikir Yuuri adalah manusia.
“Mana mungkin seorang putri kerajaan yang ada di Dimensi 3 ada di Dimensi 1?”
lanjutnya masih heran.
“Itu mungkin saja. Sebentar, jangan-jangan yang kau maksudkan
bukan Putri Yuuri tapi gadis lain?” Tanya Noreta menebak. Keith berpikir lagi.
“Mungkin, tapi aku juga tidak tahu pasti. Gadis itu sangat cantik, kedua bola
matanya seperti sapphire, kulitnya putih bersih dan mulus, rambutnya hitam
pekat panjang dan lurus sepinggul…”. Noreta menggeleng-gelengkan kepalanya
tidak percaya, “Astaga, tidak salah lagi. Itu adalah Putri Yuuri!”
“Benarkah? Kau yakin?” Tanya Keith. “Ya. Tidak salah lagi.
Aku yakin sekali” kata demi kata yang diluncurkan Noreta membuat Keith
mengerutkan dahinya keras. “ Seharusnya kau juga mengenalnya Keith. Kita pernah
melihatnya. Jangan katakan kalau kau lupa?!” Keith menggelengkan kepalanya.
“Aku yakin, aku tidak pernah melihatnya apalagi bertemu dengannya”, jelasnya
lagi. “Kau ini benar-benar… ah, sudahlah. aku akan menunjukkanmu fotonya”
Noreta menggeret tangan Keith cepat-cepat. Tak peduli meski penampilannya
berantakan karena baru bangun tidur.
Keith tersentak, hendak memberontak. Tapi akhirnya mengalah
juga. Noreta membawanya ke Archivis. Keith berhenti tiba-tiba, mau tidak mau
membuat Noreta nyaris terjatuh. Noreta menatapnya horror lagi. “Apa lagi yang
kau tunggu Keith? Kau ingin tahu identitas gadis itu kan?”
Keith menunduk. Berpikir ulang. Apa tindakan yang dia lakukan
ini benar? Bagaimana kalau Dewan Agung menghukumnya karena diam-diam masuk
Archivis. Tapi dia tidak bisa diam saja. Dia harus tahu siapa Yuuri sebenarnya.
“Ayo…” tanpa pikir panjang lagi Keith melepas tangannya dan melenggang pergi
meninggalkan Noreta yang terpana karena ulah mendadaknya. “Hei, tunggu aku
Keith…”
Mereka sampai di Archivis tanpa diketahui penjaga. Bagi
mereka menyusup ke tempat seperti ini adalah hal yang mudah. Keith dan Noreta
melewati pintu rahasia yang menghubungkan Archivis dengan Rythmistie. Lorong
panjang yang mereka lewati berakhir tepat di belakang Archivis. Mereka bergegas
masuk tanpa diketahui para penjaga. Noreta yang mengetahui letak arsip yang
berkaitan dengan Yuuri memimpin di depan. Berjalan mengendap-endap berusaha
tidak menciptakan bunyi mencurigakan. Disisi lain, keringat dingin mengalir di
pelipis Keith. Sungguh dia tak menyangka melakukan perbuatan seperti pencuri.
Hampir setengah jam mereka berputar-putar di tempat yang sama. Arsip tentang 8 Kerajaan
Pendiri.
Noreta mencari buku yang ia butuhkan tapi, tak kunjung
ditemukan. Keith yang tidak tahu harus berbuat apa, hanya melihat Noreta yang
kebingungan. Noreta menatapnya tajam. Sedikit membentak Keith, yang jelas
membentak dengan suara perlahan.”Keith! setidaknya, bantulah aku”. Keith tergagap
kaget. Mendekati Noreta dan berbisik “Bagaimana bisa aku membantumu kalau aku
tidak tahu apa yang akan kau cari?” Plak! Noreta menepuk dahinya “Ah, benar
juga. Bodohnya aku. Carilah arsip tentang Kerajaan Elbarash”
“Kerajaan Elbarash?” Keith bergerak cepat menyisiri barisan
berisi arsip-arsip penting terkait 8 Kerajaan Pendiri. Hanya butuh beberapa
menit Keith menemukan arsip yang dia cari. “Noreta! Aku menemukannya!” Keith
berteriak pada Noreta. Rupanya dia lupa kalau mereka sedang mengendap-endap. Noreta
membekap mulut Keith dengan kedua tangannya. Matanya melotot lagi. “Kau ini
bodoh atau apa sih?! Jangan berteriak disini!”. Keith hanya meringis minta
maaf. “Maafkan aku…”
“Haah, sudahlah” Noreta merebut arsip itu dan membukanya
tidak sabaran. Matanya menyisiri isi arsip itu. Hingga akhirnya menemukan apa
yang ia cari sejak tadi. Foto silsilah keluarga kerajaan Elbarash. Raja
Kelshayura, Ratu Livanna, Pangeran Chaim, Pangeran Kasch, Pangeran Aaron,
Pangeran Nyel, dan terakhir Putri Yuuri. Mata Noreta bersinar-sinar, senang
sekali ia. Dengan semangat, dia menunjuk foto Putri Yuuri, “Ini dia! Inilah
Putri Yuuri yang terkenal cantik jelita itu”, lanjut Noreta lagi.
Mata Keith menangkap wajah seorang gadis cantik yang tidak
asing lagi. “Benar, gadis itu. Gadis itu yang menemuiku semalam”
Keith menerawang. Tak disangka takdir mempermainkannya.
Apalagi yang bisa ia lakukan? Tak ada. Gadis itu adalah seorang Putri Kerajaan
Elbarash. Jelas hukum Froura mengatakan bahwa tidak boleh ada hubungan antara
Pangeran atau Putri Kerajaan Pendiri dengan froura seperti dia. Wajahnya
menyiratkan putus asa yang mendalam. Noreta yang tahu masalah itu menatap Keith
antara kasihan dan sebal. Kasihan karena itu berarti Keith akan sedih. Sebal
karena gadis itu telah merebut hati Keith yang dia sukai. Tak peduli betapa
sempurnanya gadis itu, tetap saja dia tak suka. Kenyataan pahit yang menimpanya
pertama kali ini membuat Keith tidak mau lagi merasakan jatuh cinta. Ya. Keith
jatuh cinta pada pandangan pertama pada seorang Putri cantik jelita bernama
Yuuri. Siapa yang sangka bahwa dia adalah Putri? Tak ada sama sekali. Tidak
juga Keith yang terkenal genius.
“Keith, lupakanlah gadis itu. Masih banyak gadis cantik lain
yang menyukaimu. Lagipula kita tidak tahu dia menyukaimu atau tidak” Noreta
mencoba menghibur Keith yang tertunduk lesu dari tadi. Keith mendongak.
Wajahnya yang tampan kelihatan lesu tak bersemangat. “Aku tidak mungkin
melupakannya. Aku tidak mungkin bisa…”. Noreta menggenggam tangan Keith dan
berteleportasi ke Ruangan Pengawas. Kali ini Keith tidak memberontak. Menurut
saja dia hendak dibawa kemana. Yang jelas keluar dari Ruang Arsip dan melupakan
segalanya itu yang terbaik untuk saat ini.
Keith melepaskan genggaman Noreta “Tinggalkan aku sendiri”,
katanya dingin.“Apa?!” Noreta berjengit. Tidak percaya akan pengusiran Keith
kepadanya. Ini menyebalkan sekali.
Bagaimana bisa aku dianggap pengganggu? Keith, gara-gara Putri menyebalkan itu
kau jadi seperti ini… Noreta menyerah. Percuma berbicara pada Keith yang
sekarang. Sudah pasti ia tidak akan di dengar. Padahal Keith terkenal tenang,
dan berkepala dingin. Tidak pernah selama ia mengenal Keith, Keith bersikap
seperti ini. Dia tahu persis siapa yang membuat Keith jadi sepeti ini. Yuuri… awas saja gadis itu!
Keith menghembuskan napasnya keras.
Kepalanya berdenyut-denyut nyeri. Bagaimana
bisa aku sebodoh ini? Seharusnya aku sadar siapa gadis itu sebenarnya. Dia
tidak mungkin seorang manusia biasa. Dia memiliki mana namun dia
menyembunyikannya. Seharusnya aku tahu… Keith memutuskan untuk duduk diatas
kursi kerjanya. Kepalanya ditundukkan nyaris menempel pada meja kerja
dihadapannya. Segera tangannya menyangga kepalanya yang menjadi bertambah berat
sejak masalah itu datang. Keringatnya mengering, meninggalkan bekas-bekas di
kemeja putihnya. Bangun tidur ia hanya memakai celana hitam, dan kemeja putih
yang biasa ia gunakan kerja. Mantel hitam musim panasnya tergantung di kursi.
Entah sudah berapa lama Keith mematung tanpa melakukan sesuatu. Hingga Noreta
datang membawa sebuah misi.
Noreta melenggang masuk ruangan
Keith tanpa permisi seperti biasa,”Keith, ada misi untuk kita”, ujarnya. Keith
menatapnya tak minat. Memberi tatapan sedatar mungkin. Sukses membuat
partnernya sebal. “Keith! Kau ini kenapa? Ada misi untuk kita! Ayo kerja!”
Noreta yang sudah berang dari tadi kini membentak Keith. Sayangnya bentakan
Noreta tidak mempan. Tak ada pengaruhnya, Keith tetap tak bergeming sedikit
pun. Malah sekarang kedua tangannya menutup wajahnya. Bertambahlah kemarahan
Noreta, urat nadinya sampai terlihat. “KEITH!!!!!” teriakan Noreta kali ini
tidak tanggung-tanggung. Mengerikan.
Mirip sekali dengan raungan Kifera, pikir Keith iseng.
Sudah cukup mendengar suara raungan
Noreta, Keith berdiri dengan wajah lesu “Ya. Ayo…”, sahutnya. Noreta yang dari
tadi menatap horror ke arah Keith, memutar bola matanya bosan. Tak peduli
partnernya yang berantakan bahkan sampai lupa dengan mantel kerjanya. Bergegas
Noreta mengambi mantel Keith dan keluar untuk segera melaksanakan misi mereka.
Segera ia lemparkan mantel hitam itu pada Keith. Keith menerimanya dengan wajah
ditekuk.
Seorang prajurit penjaga melaporkan
sesuatu kepada Noreta. Ada anggota kerajaan yang hendak berkunjung ke Rythmistie.
Noreta mengernyitkan dahinya, berpikir siapa yang hendak bertamu di saat
seperti ini. Semua froura sedang melaksanakan misi, hanya Noreta dan dirinya
saja yang bebas. Tapi ini juga dia hendak melaksanakan misi. Dari arah
berlawanan, Keith datang menanyakan padanya kapan misi itu hendak dilakukan.
Dia menggeleng. Noreta mengatakan pada Keith untuk tinggal dulu sementara
karena akan ada anggota kerajaan yang berkunjung. Keith menghela napasnya
panjang. Mengerutkan keningnya lagi.
Tak butuh waktu lama rombongan yang
dimaksud tiba di depan gerbang Rythmistie. Seorang Putri yang cantik jelita
turun dari keretanya dibantu oleh seorang laki-laki yang terlihat seperti
pengawal pribadinya. Gaunnya yang berwarna abu-abu melambai-lambai. Putri itu
tersenyum padanya dan Noreta yang menatap sang Putri tanpa berkedip. Tidak
salah lagi, Putri yang datang adalah orang yang sama dengan yang ditemuinya
semalam!
Raja Kelshayura memiliki permaisuri
yang cantik jelita bernama Livanna, juga tiga orang selir; Cathysa, Tertia, dan
Valora. Sang raja sangat mencintai Ratu Livanna yang terkenal merupakan magissa
fyto yang hebat. Meski memiliki selir, sang Raja lebih mencintai Ratu.
Kecintaannya itu membuat Raja mendambakan pewaris tahta dari rahim Ratu
Livanna. Takdir rupanya tak berpihak padanya, sang Ratu tidak juga mengandung.
Sedangkan ketiga selir masing-masing telah memiliki seorang putra. Bahkan selir
Valora memiliki dua orang putra. Tak ayal, sang Raja menjadi cemas. Takut bila
nanti tak memiliki keturunan sah dari permaisurinya. Setelah delapan tahun
menunggu akhirnya permaisuri mengandung dan melahirkan seorang Putri. Raja
kecewa, keinginannya memiliki anak laki-laki bukan perempuan. Ratu jatuh sakit
setelah mengalami pendarahan parah pasca melahirkan putrinya. Sebelum itu,
permaisuri berpesan pada pelayannya untuk member putrinya dengan nama Yuuri
VannaFay Kelshayura.
Yuuri diasuh oleh pelayan istana dan para
selir. Ayahnya, Raja Kelshayura tak pernah menemuinya sejak ibunya jatuh sakit.
Mereka terkadang bertemu saat ada pertemuan kerajaan, setelah itu tidak lagi.
Ketiga selir raja sangat ambisius. Mereka tak pernah sekalipun tulus mengurus
sang putri. Rasa takut mereka akan Putri yang nantinya menjadi pewaris tahta
selalu muncul. Akibatnya Yuuri kerap diperlakukan buruk. Berbeda dengan ibunda
mereka, kakak-kakaknya sangat menyayanginya. Melindungi adik mereka dari
perlakuan buruk ibu mereka adalah hal yang biasa mereka lakukan. Chaim, Kasch,
Aaron dan Nyel, meski mereka berempat sangat dekat dengan Yuuri. Hanya Aaron
yang selalu menemaninya bermain. Aaron yang juga tak dipedulikan oleh ibunya
menjadi apatis dan anti sosial. Beruntungnya dia karena dengan begitu waktunya
dapat dihabiskan bersama adik tercintanya.
Hingga Ratu Livanna meninggal
diusianya yang masih tergolong muda, 35 tahun. Yuuri menjadi seorang Putri
tanpa kasih sayang ibunya. Raja Kelshayura tak menyangka bergitu cepat istri
tercitanya meninggalkannya. Penyesalan akan sikapnya yang menjauhi permaisuri
pasca kelahiran sang Putri datang. Tetap saja rasa kecewanya mengalahkan
segalanya. Berlarut-larut dalam kesedihan kematian sang Ratu yang bijaksana
membuat kepemimpinan sang Raja melemah. Peristiwa mengenaskan terjadi. Raja
Kelshayura dibunuh! Ionad na Cuirte diambang kehancuran. Segel rune milik sang
Raja lenyap karena pemiliknya telah wafat.
Alhasil, magissa-magissa hebat dipanggil
untuk membangun kembali segel rune penopang Ionad na Cuirte. Usaha yang sia-sia
dan hanya membuang tenaga. Para magissa moselle yang datang dari berbagai
kerajaan bahkan dimensi tak bisa berbuat apa-apa. Memang beberapa ada yang
berhasil membuat segel rune yang sama dengan milik Raja namun, segelnya tidak
bisa aktif. Segel rune penopang Ionad na Cuirte hanya bisa aktif oleh mana sang
Raja. Padahal Raja telah wafat, tentu ini merupakan hal yang mustahil dilakukan
para magissa. Para tetua sibuk mencari cara lain untuk menjaga agar istana
utama tak tenggelam. Berbagai cara dilakukan, namun masih tak mengubah apapun.
Mereka menggelar pertemuan rahasia.
Keributan melanda pertemuan dadakan mereka. Masing-masing mengemukakan
pendapatnya. Tak ada yang mau mengalah hingga Tetua Finlay berteriak dan
mengusulkan sebuah ide. Memanggil tuan Putri untuk dimintai bantuan. Para tetua
yang mendengar usulan itu mengerutkan kening, kemudian tertawa terbahak-bahak
hingga tak sedikit yang terbatuk-batuk karena terlalu banyak tertawa. Finlay
mengerutkan kening. Menurutnya tak ada yang lucu disini. Usulan yang bagi
mereka terdengar konyol mereka ambil. Putri Yuuri yang saat itu baru berusia 15
tahun dipanggil menghadap tetua. Mereka meminta tuan Putri untuk membuat segel
rune baru untuk menopang kembali istananya.
Ionad na Cuirte tak bisa bertahan
lebih lama lagi. Dalam waktu kurang dari tiga hari, istana ini akan segera
tenggelam dan tinggal kenangan. Yuuri tak punya pilihan selain mempertahankan
istana utama dengan mana-nya. Mustahil dilakukan bila mana yang ia miliki hanya
sedikit. Raja mewariskan mana itu padanya. Mana yang sangat besar dan kuat tak
tertandingi. Segel rune buatannya berhasil diaktifkan. Tentu dengan mana yang
diwariskan ayahnya. Para tetua berdecak kagum meski keraguan masih menghinggapi
mereka. Berapa lama segel rune ini akan bertahan? Mana sang Putri tak sekuat
ayahnya. Karena usianya masih muda kekuatan Yuuri pun diragukan. Tak terima
dengan keraguan para tetua, sang Putri menantang mereka. Bila segelnya mati
dalam waktu sebulan maka ia akan pergi dari istananya dan melepaskan gelarnya.
Maka, dimulailah hari-hari
tantangan itu. Hingga lebih dari sebulan Ionad na Cuirte tetap utuh. Para tetua
kalah telak. Finlay memuji kehebatan sang Putri. Tak diragukan lagi, Yuuri
adalah Putri yang memiliki bakat sebagai magissa. Disisi lain, pujian Tetua
Finlay tak membuat Yuuri senang. Yang ia pikirkan sekarang adalah bagaimana
caranya ia bisa menjadi polemistes handal. Wajahnya menyeringai. Memikirkan hal
itu membuat semangatnya berkobar-kobar. Yuuri segera mengutarakan keinginannya
pada kakak-kakaknya. Bisa ditebak apa reaksi mereka, menolak keras. Bahkan
Chaim nyaris menamparnya bila Aaron tak menghentikannya. Awalnya Yuuri berpikir
Aaron akan membelanya. Namun, ternyata sama saja.