Pages

Senin, 22 Juli 2013

Chapter 1-Preamble (editan)



Ionad na Cuirte tampak lengang. Beberapa prajurit yang bertugas menjaga istana terlihat sesekali mengawasi keadaan luar. Didalam istana terdapat sedikit keributan. Memang tak tampak dari luar, namun cukup membuat beberapa pelayan istana dan prajurit ingin mencuri dengar.

 “Penobatanku untuk menjadi Ratu?” gadis itu mendongak terkejut, menatap laki-laki tampan disampingnya. Tentu saja, baginya menjadi Ratu adalah hal yang tak pernah ia pikirkan. Yah, sebenarnya pernah terlintas dipikirannya meski sebentar. Setelah itu, tidak lagi.“Ada yang salah Pu-tri Yuu-ri?” Chaim menatapnya tajam, kentara sekali ada penekanan pada panggilan itu. Diantara empat orang disekelilingnya Yuuri tampak paling mencolok. Bagaimana tidak? Kakak-kakaknya semua laki-laki. Kelihatan sekali sikap overprotective mereka terhadapnya. Bukan hanya karena beda gender tetapi juga karena kasih sayang mereka yang keterlaluan.

Yuuri menggeleng cepat. “Ah, tidak. Tidak sama sekali”, katanya. Chaim menghela napas. Tiba-tiba salah satu kakak Yuuri berdiri dan pergi meninggalkan ruangan tanpa berkata apapun. “Hei, hei Aaron. Kau mau kemana? Pertemuan ini belum selesai, kau tahu?” Tangan kekar Chaim mencegahnya pergi. “Kurasa ini tidak ada urusannya denganku”, jawab Aaron dingin. Yuuri menoleh, kepalanya ditundukkan. Sedih. Tidak menyangka kakaknya akan berkata begitu. Nyel menatap Aaron heran . “Kau tidak menyesal?”

“Kurasa kalian tahu jawabannya” Aaron pergi tanpa berkata apa-apa lagi. Chaim menggeleng-geleng sambil menggerutu, tidak jelas . “Oh, astaga… anak itu selalu saja begitu bla bla bla”.
Syut… kedatangan seseorang membuat mereka waspada, mengambil pedang dari sarungnya masing-masing. Seorang laki-laki mantel hitam yang berteleportasi tepat di hadapan mereka.“Rupanya kau, Kear. Ada apa?” sadar bukan ancaman, mereka mengurungkan niat mengambil pedang. Kearney, pengawal pribadi Yuuri yang datang, Yuuri tersenyum dan menyapa dengan lembut seperti biasa.“Ah, maafkan saya Tuan Putri. Ada pesan dari Dewan Agung” Kearney menyerahkan sebuah gulungan yang bersegelkan lambang Dewan Agung. Segera gulungan itu diterima oleh Chaim dan dibacanya.
“APAAAA?” teriakan Chaim memekakkan telinga para penghuni Ionad na Cύirte.

Yuuri terkejut-lagi- perasaannya tidak enak. Dia mencium berita buruk. “Ada apa kak Chaim?”
Ternyata bukan dia saja yang terkejut. Kasch, Nyel, Kearney, bahkan Aaron yang tadinya tidak peduli dan pergi meninggalkan pertemuan pun jadi kembali seiring dengan teriakan Chaim yang membahana. Tanpa aba-aba Chaim membaca isi gulungan tersebut,
“Yang Terhormat Putri Yuuri, Pangeran Chaim, Pangeran Kasch, Pangeran Aaron, dan Pangeran Nyel. Dengan Segala Hormat Kami, berdasarkan Rapat Agung, maka Dewan Agung memutuskan bahwa untuk menjalin hubungan kekerabatan antar Kerajaan Elbarash dengan Kerajaan Langit maka akan diadakan Pernikahan demi kedamaian. Pernikahan ini diyakini akan membawa kedamaian bagi 3 Dunia, dan bagi kedua Kerajaan khususnya.
Salam Hormat Kami,
Dewan Agung”

Yuuri, Aaron, Kyou, Nyel dan Bae tak bisa berkata apa-apa. Sesaat mereka diam, tak tahu lagi apa yang harus mereka lakukan dengan keputusan sepihak Dewan Agung. Aaron menggeleng-gelengkan kepalanya, tidak percaya dengan keputusan Dewan Agung yang menurutnya tidak masuk akal itu. “Sungguh konyol sekali… ckckckck”. Kearney bergumam sendiri seolah mendapati dirinya yang hendak dijodohkan . “Ba-bagaimana bisa?!”
“Dewan Agung kali ini sudah keterlaluan!” bahkan Kasch yang biasanya hanya diam mendengarkan kali ini dia mengumpat. Nyel melontarkan pertanyaan yang tidak seorang pun bisa menjawabnya kecuali Dewan Agung sendiri “Apa yang sebenarnya dipikirkan Dewan Agung?”. Yuuri nyaris ambruk. Shock berat. Biar bagaimana pun sudah pasti dia yang dijodohkan karena Kerajaan Langit hanya memiliki pangeran bukan putri. Melihat adik kesayangan mereka akan jatuh, Aaron, Chaim, Nyel dan Kasch berlomba meraih tubuh Yuuri agar tidak jatuh ke lantai. Tidak ketinggalan sang pengawal, Kearney juga berusaha menangkap tubuh putrinya. Malangnya, Kearney tidak berhasil menangkap tubuh Yuuri. Begitu pun dengan Chaim, Nyel dan Kasch.

Tangan kekar Aaron melingkar di pinggang Yuuri menahannya agar tidak ambruk ke lantai. “Hei, hei. Kau tidak apa-apa kan Yuuri?” khawatir pada keadaan adik tercintanya. Wajah Yuuri yang putih kini memucat. Tatapan matanya kosong. Jiwanya melayang-layang entah kemana. Butuh beberapa detik, Yuuri berhasil membawa jiwanya kembali ke tubuhnya. Kesadarannya kembali.
“Ah, ya. Ya, aku mengerti”
“Tuan Putri? Anda tidak apa-apa?” Kearney menyentuh pundak Yuuri. Wajahnya khawatir. Bagaimana tidak? Tuan putrinya berwajah pucat, dan tiba-tiba mengangguk-angguk sendiri. Yuuri menatap Aaron dan Kearney bergantian, lalu tersenyum seolah tidak terjadi apa-apa. Kedua matanya juga menatap Chaim, Nyel dan Kasch bergantian dan wajahnya seolah berkata ‘aku baik-baik saja, jangan khawatir’. Dia kembali tersenyum. Aaron, Kearney, Chaim, Nyel dan Kasch menatapnya curiga. Sudah pasti mereka khawatir, tidak mungkin mereka menerima keputusan ini bulat-bulat. Tapi, lebih tidak mungkin lagi untuk menolak. Sudah bukan rahasia lagi bila keputusan Dewan Agung adalah mutlak adanya. Harus dilaksanakan. Bagi mereka yang menentang, sudah pasti hukuman mati menanti.

Dengan mudahnya Aaron bicara, seolah dia tidak peduli siapa yang mau dijodohkan. “Terima saja, tidak ada salahnya kan?” Asal bukan aku, mungkin itu yang ada dipikirannya sekarang. Serempak seolah dikomando Chaim, Nyel, Kearney dan Kasch menatap tajam sang Pangeran ketiga. Si korban yang ditatapi tajam hanya mengernyitkan dahi. Heran. Merasa tidak berdosa.
“Baiklah, aku terima” Yuuri menjawab seperti menerima tantangan taruhan. Mereka semua menoleh kaget. Kali ini Yuuri yang mengernyitkan dahi namun sambil tersenyum.“Ada apa kak? Benar kata kak Aaron tidak ada salahnya kuterima, lagipula tidak ada yang protes”. Malah sepertinya Aaron yang meragukannya , “Kau serius Yuuri?”.

“Kakak ini bagaimana? Bukannya kakak sendiri tadi yang mengusulkan!”. Aaron mengelus dagunya perlahan . “Aha, benar juga”. Yuuri bersungut-sungut, bibir indahnya maju mundur. Lucu sekali, pikir Aaron.“A-anda yakin Tuan Putri? Bukankah sebaiknya-“ ujar Kearney. “Sebaiknya pikirkan dulu baik-baik” Nyel menyambung kalimat Kearney yang terpotong.
“Yuuri….. Putriku sayang….” Chaim langsung memeluk Yuuri erat. Dan tentu saja akibat perbuatannya yang seperti itu dia dihadiahi tatapan membunuh oleh empat orang laki-laki yang mengerubungi Yuuri. Aaron menarik Yuuri dari pelukan Chaim, “Dasar playboy bodoh!”. Chaim menatap Aaron tak mengerti. Merasa tak ada masalah pada sikapnya barusan.


Ionad na Cuirte. Istana utama kerajaan Elbarash yang megah berdiri diatas danau Nairne. Terletak tepat ditengah kota Hagan, ibukota kerajaan Elbarash. Istana yang dibangun oleh Raja Kelshayura ini memiliki taman-taman yang indah dan kolam-kolam yang menghiasi setiap sudut istana. Tidak seperti bangunan diatas air yang lain, Ionad na Cuirte tak memiliki pondasi untuk mempertahankan istana itu agar tidak tenggelam. Raja Kelshayura yang merupakan magissa moselle yang hebat membuat istana itu mengapung layaknya kapal yang mengapung di laut. Terdengar mustahil bagi manusia namun, itu bukanlah hal yang terdengar seperti itu bagi sang Raja. Mana Raja Kelshayura digunakan untuk menopang Ionad na Cuirte. Mana yang membentuk segel rune yang diletakkan di dasar istana untuk menjaganya tetap berdiri.

Tak heran banyak yang tidak percaya akan hal ini. Bagaimana bisa istana sebesar itu hanya ditopang dengan mana agar tidak tenggelam? Begitu pikir para pekerja yang membangun Ionad na Cuirte. Tak hanya Ionad na Cuirte yang dibangun oleh Raja ke-15 kerajaan Elbarash ini, masih ada empat istana lagi yang didirikan untuk menopang keberadaan Ionad na Cuirte. Begitu hebatnya sang Raja, hingga memikirkan bagaimana cara menjaga istananya agar tidak runtuh maupun hancur. Iarthair palace, sebuah istana yang juga indah namun sedikit lebih kecil dibanding istana utama. Berada di sebelah barat istana utama, terletak ditepi kota Troy. Sekitar limabelas kilometer ke barat dari kota Hagan. 

Thoir palace, istana yang berada di sebelah timur ini terletak di kota Harcourt. Limabelas kilometer ke timur dari ibukota. Thuaidh palace, istana yang berada di utara istana utama ini jaraknya sekitar limabelas kilometer dari Hagan. Terletak di kota Tambrey, istana ini tidak kalah menakjubkan dibanding istana utama. Istana terakhir adalah Theas palace, istana ini berada di selatan Ionad na Cuirte. Limabelas kilometer dari Hagan, tepatnya berada di tepi kota Tilden.

“Keith? Apa yang kau lakukan?” seorang gadis berjalan ke arahnya dengan muka keheranan. Keith menatap gadis itu, kemudian menggeleng. “Tidak, tidak ada”. Noreta, gadis berkulit gelap itu mencemaskannya. “Benarkah? Kau terlihat sedih?” Keith tersenyum, dan kembali menggeleng. Berusaha meyakinkan Noreta bahwa dia baik-baik saja. Manusia memang makhluk yang penuh emosi. Sedih, menangis, tertawa, sangat mudah diungkapkan. Tapi sering sulit dimengerti, bahkan oleh dirinya sendiri.

Akhirnya Noreta menyerah, berhenti mengkhawatirkan Keith. Gadis itu melenggang pergi, keluar mencari udara segar. Keith memejamkan matanya, berusaha mengusir mimpi buruk yang terus menghantuinya akhir-akhir ini. Dia memutuskan untuk menyanyi.
I have not thought about a living until yesterday
It’s just a seemed like one scene of a film
I need lore
Keith memejamkan matanya, sambil membayangkan berada di perbukitan Varden. Dan bernyanyi sesukanya.
Oh, everything has utterly changed
Naki-so ni naru kurai
Me o fusai demo kawaranai
Omoi ga hanpirei
I take in!
Close your eyes
Imagine how to live, you must do that
Close my eyes, and determined
I’m pressed for choice
Just about leave, faraway
Ikiru tame it’s only one
We gotta choose it. So do we?
Yeah, yeah, yeah…
Just about leave, faraway
Ikiru tame it’s only one
Can you drive your destiny
No!
Kali ini Keith membuka matanya. Menyalurkan segala emosinya. Semuanya keluar. Seolah melepaskan Kifera yang mengamuk kesetanan.
Everybody go
Zankokuna sekai o tabi suru
Ikiru shika chance wa nai
Kotae o sagashite agaite mogaite mo mienai
Arasoi ubatte kowashi atte sōrihenshite mo tomenai
Mou doko ni i tatte onaji datte
Dakara boku wa tomaranai
Mata hi ga shizunde
Dia meresapi setiap bait lagu yang ia nyanyikan. Membuatnya terhanyut dan kedua matanya berkaca-kaca.
Hold your hand
You don't to meet someone's end no more
So do I
For not to leave. Don't wanna get a wrong choice
Just about a leave, faraway
Ikiru tame  Its only one
We gotta choose it. So do we?
Yeah, yeah, yeah…

Keith tidak sadar bahwa ada seorang gadis yang mendengarkan nyanyiannya di ruangan yang sama. Gadis itu terus menatapnya. Tak lama Keith mendengar suara seseorang menangis membuatnya mau tak mau mencari-cari seseorang itu. Matanya menangkap seorang gadis dihadapannya. Ia terpesona akan kecantikan sang gadis. Rupanya gadis cantik itu yang menangis, menangis tanpa suara. Keith terkesiap, tidak menyangka ada seorang gadis yang menangis karena nyanyiannya. Tangisannya berhenti, membuat Keith yang semula ingin mendekati gadis itu tidak jadi melakukannya.
Kedua mata gadis itu mengingatkan Keith pada permata sapphire berwarna ungu kemerahan yang tersimpan di Ruangan Pengawas kontras dengan rambut indahnya yang panjang berwarna hitam pekat. Keith menatap gadis itu. Dia tersenyum indah sekali. Gadis itu melangkah mendekatinya. Dia menatap Keith dan tersenyum “Lagu yang sangat indah, suaramu juga merdu”. Keith diam, masih tak menyangka gadis yang dihadapannya bukan hanya memiliki paras yang cantik jelita juga suara yang merdu. “Siapa namamu?”, lanjut gadis itu.

Seolah terhipnotis oleh suara merdu dan mata yang indah milik gadis dihadapannya ,“Keith, namaku Keith” jawab Keith tergagap. “Ah, Keith ya. Nama yang indah. Aku Yuuri” Yuuri mengulurkan tangan kanannya, mengajak Keith untuk bersalaman. Keith terdiam antara sadar dan tidak. Mungkin dia berpikir ini mimpi. Yuuri mengernyitkan dahinya.”Keith?” sadar tindakan diamnya bisa menimbulkan masalah akhirnya dia buka suara. “Ah, iya. Namamu juga indah. Indah sekali” balas Keith. Yuuri tersenyum lagi. Tiba-tiba pandangan Keith menjadi gelap, dan gelap. Dia tertidur. Yuuri pergi meninggalkan Keith yang telah terlelap. Meninggalkannya dalam ketidaktahuan dan harapan palsu yang ia berikan. Matahari pagi menyapa Keith yang baru saja bangun. Keith mengucek matanya pelan. Menoleh kanan-kiri melihat keadaan.

“Aku tertidur di ruanganku? Bagaimana bisa?” Keith heran. Semalam dia melakukan inspeksi dadakan ke dunia manusia. Masih tersisa diingatannya bagaimana dia menyanyi dan bertemu dengan seorang gadis cantik bermata sapphire. “Tunggu, Yuuri? Dimana dia?” Keith menggumam sendiri. Matanya mencari-cari sosok Yuuri. Pintu ruangannya terbuka. Yang muncul bukan yang dia cari, tapi gadis lain. Gadis berkulit gelap. Partner frouranya, Noreta.
“Keith? Kau baru bangun? Oh, astaga…” Noreta menggeleng-gelengkan kepalanya. “Kau rupanya” jawab Keith tak semangat. Noreta terkejut. Tidak biasanya partnernya ini tak semangat di pagi hari. “Hei, hei. Jangan begitu… begini-begini aku partnermu. Ada apa?” Keith hanya menggeleng pelan, masih tidak semangat. Noreta yang merasa aneh dengan sikap Keith yang seperti itu berjalan mendekatinya dan merangkul pundaknya akrab. “Ayolah, Keith. Aku tahu kau ada masalah. Kau bisa menceritakannya padaku…”

Keith menoleh. Tatapannya datar. Apa aku harus menceritakan masalah ini padanya?, batin Keith menimbang-nimbang. Keith masih berpikir hingga akhirnya Noreta membuka suara. “Kau keberatan? Ya sudahlah, lupakan saja”  Keith merasa tidak enak padanya. Biar bagaimanapun, Noreta selalu membantunya. Mungkin tidak ada salahnya bila cerita.” Kau tahu dimana Yuuri?” tanpa basa basi Keith langsung bertanya mengenai Yuuri. Dia tidak sabar mendengar jawaban sang partner. Padahal dia yakin Noreta tidak pernah bertemu, apalagi mengenal gadis itu.
Noreta mengernyitkan dahinya. Menatap horror Keith. “Yuuri? Yuuri yang itu?”
 “Iya, Yuuri yang itu. Yang semalam bertemu denganku” Keith mengiyakan tanpa basa-basi. Entah kenal atau tidak yang penting adalah bertemu gadis itu.  Noreta terperangah. Matanya melotot seperti hendak keluar dari tempatnya. “Kau gila Keith! Dia itu tuan putri!”. Keith mengernyitkan dahi. Otaknya berusaha mencerna kalimat partnernya dengan benar. “Tuan putri bagaimana? Dia manusia” Keith merasa ada kesalahpahaman antara dirinya dengan Noreta. Dia berpikir Yuuri adalah manusia. “Mana mungkin seorang putri kerajaan yang ada di Dimensi 3 ada di Dimensi 1?” lanjutnya masih heran.

“Itu mungkin saja. Sebentar, jangan-jangan yang kau maksudkan bukan Putri Yuuri tapi gadis lain?” Tanya Noreta menebak. Keith berpikir lagi. “Mungkin, tapi aku juga tidak tahu pasti. Gadis itu sangat cantik, kedua bola matanya seperti sapphire, kulitnya putih bersih dan mulus, rambutnya hitam pekat panjang dan lurus sepinggul…”. Noreta menggeleng-gelengkan kepalanya tidak percaya, “Astaga, tidak salah lagi. Itu adalah Putri Yuuri!”
“Benarkah? Kau yakin?” Tanya Keith. “Ya. Tidak salah lagi. Aku yakin sekali” kata demi kata yang diluncurkan Noreta membuat Keith mengerutkan dahinya keras. “ Seharusnya kau juga mengenalnya Keith. Kita pernah melihatnya. Jangan katakan kalau kau lupa?!” Keith menggelengkan kepalanya. “Aku yakin, aku tidak pernah melihatnya apalagi bertemu dengannya”, jelasnya lagi. “Kau ini benar-benar… ah, sudahlah. aku akan menunjukkanmu fotonya” Noreta menggeret tangan Keith cepat-cepat. Tak peduli meski penampilannya berantakan karena baru bangun tidur.

Keith tersentak, hendak memberontak. Tapi akhirnya mengalah juga. Noreta membawanya ke Archivis. Keith berhenti tiba-tiba, mau tidak mau membuat Noreta nyaris terjatuh. Noreta menatapnya horror lagi. “Apa lagi yang kau tunggu Keith? Kau ingin tahu identitas gadis itu kan?”
Keith menunduk. Berpikir ulang. Apa tindakan yang dia lakukan ini benar? Bagaimana kalau Dewan Agung menghukumnya karena diam-diam masuk Archivis. Tapi dia tidak bisa diam saja. Dia harus tahu siapa Yuuri sebenarnya. “Ayo…” tanpa pikir panjang lagi Keith melepas tangannya dan melenggang pergi meninggalkan Noreta yang terpana karena ulah mendadaknya. “Hei, tunggu aku Keith…”

Mereka sampai di Archivis tanpa diketahui penjaga. Bagi mereka menyusup ke tempat seperti ini adalah hal yang mudah. Keith dan Noreta melewati pintu rahasia yang menghubungkan Archivis dengan Rythmistie. Lorong panjang yang mereka lewati berakhir tepat di belakang Archivis. Mereka bergegas masuk tanpa diketahui para penjaga. Noreta yang mengetahui letak arsip yang berkaitan dengan Yuuri memimpin di depan. Berjalan mengendap-endap berusaha tidak menciptakan bunyi mencurigakan. Disisi lain, keringat dingin mengalir di pelipis Keith. Sungguh dia tak menyangka melakukan perbuatan seperti pencuri. Hampir setengah jam mereka berputar-putar di tempat yang sama. Arsip tentang 8 Kerajaan Pendiri.

Noreta mencari buku yang ia butuhkan tapi, tak kunjung ditemukan. Keith yang tidak tahu harus berbuat apa, hanya melihat Noreta yang kebingungan. Noreta menatapnya tajam. Sedikit membentak Keith, yang jelas membentak dengan suara perlahan.”Keith! setidaknya, bantulah aku”. Keith tergagap kaget. Mendekati Noreta dan berbisik “Bagaimana bisa aku membantumu kalau aku tidak tahu apa yang akan kau cari?” Plak! Noreta menepuk dahinya “Ah, benar juga. Bodohnya aku. Carilah arsip tentang Kerajaan Elbarash”

“Kerajaan Elbarash?” Keith bergerak cepat menyisiri barisan berisi arsip-arsip penting terkait 8 Kerajaan Pendiri. Hanya butuh beberapa menit Keith menemukan arsip yang dia cari. “Noreta! Aku menemukannya!” Keith berteriak pada Noreta. Rupanya dia lupa kalau mereka sedang mengendap-endap. Noreta membekap mulut Keith dengan kedua tangannya. Matanya melotot lagi. “Kau ini bodoh atau apa sih?! Jangan berteriak disini!”. Keith hanya meringis minta maaf. “Maafkan aku…”
“Haah, sudahlah” Noreta merebut arsip itu dan membukanya tidak sabaran. Matanya menyisiri isi arsip itu. Hingga akhirnya menemukan apa yang ia cari sejak tadi. Foto silsilah keluarga kerajaan Elbarash. Raja Kelshayura, Ratu Livanna, Pangeran Chaim, Pangeran Kasch, Pangeran Aaron, Pangeran Nyel, dan terakhir Putri Yuuri. Mata Noreta bersinar-sinar, senang sekali ia. Dengan semangat, dia menunjuk foto Putri Yuuri, “Ini dia! Inilah Putri Yuuri yang terkenal cantik jelita itu”, lanjut Noreta lagi.
 
Mata Keith menangkap wajah seorang gadis cantik yang tidak asing lagi. “Benar, gadis itu. Gadis itu yang menemuiku semalam”
Keith menerawang. Tak disangka takdir mempermainkannya. Apalagi yang bisa ia lakukan? Tak ada. Gadis itu adalah seorang Putri Kerajaan Elbarash. Jelas hukum Froura mengatakan bahwa tidak boleh ada hubungan antara Pangeran atau Putri Kerajaan Pendiri dengan froura seperti dia. Wajahnya menyiratkan putus asa yang mendalam. Noreta yang tahu masalah itu menatap Keith antara kasihan dan sebal. Kasihan karena itu berarti Keith akan sedih. Sebal karena gadis itu telah merebut hati Keith yang dia sukai. Tak peduli betapa sempurnanya gadis itu, tetap saja dia tak suka. Kenyataan pahit yang menimpanya pertama kali ini membuat Keith tidak mau lagi merasakan jatuh cinta. Ya. Keith jatuh cinta pada pandangan pertama pada seorang Putri cantik jelita bernama Yuuri. Siapa yang sangka bahwa dia adalah Putri? Tak ada sama sekali. Tidak juga Keith yang terkenal genius.

“Keith, lupakanlah gadis itu. Masih banyak gadis cantik lain yang menyukaimu. Lagipula kita tidak tahu dia menyukaimu atau tidak” Noreta mencoba menghibur Keith yang tertunduk lesu dari tadi. Keith mendongak. Wajahnya yang tampan kelihatan lesu tak bersemangat. “Aku tidak mungkin melupakannya. Aku tidak mungkin bisa…”. Noreta menggenggam tangan Keith dan berteleportasi ke Ruangan Pengawas. Kali ini Keith tidak memberontak. Menurut saja dia hendak dibawa kemana. Yang jelas keluar dari Ruang Arsip dan melupakan segalanya itu yang terbaik untuk saat ini.
Keith melepaskan genggaman Noreta “Tinggalkan aku sendiri”, katanya dingin.“Apa?!” Noreta berjengit. Tidak percaya akan pengusiran Keith kepadanya. Ini menyebalkan sekali. Bagaimana bisa aku dianggap pengganggu? Keith, gara-gara Putri menyebalkan itu kau jadi seperti ini… Noreta menyerah. Percuma berbicara pada Keith yang sekarang. Sudah pasti ia tidak akan di dengar. Padahal Keith terkenal tenang, dan berkepala dingin. Tidak pernah selama ia mengenal Keith, Keith bersikap seperti ini. Dia tahu persis siapa yang membuat Keith jadi sepeti ini. Yuuri… awas saja gadis itu!

Keith menghembuskan napasnya keras. Kepalanya berdenyut-denyut nyeri. Bagaimana bisa aku sebodoh ini? Seharusnya aku sadar siapa gadis itu sebenarnya. Dia tidak mungkin seorang manusia biasa. Dia memiliki mana namun dia menyembunyikannya. Seharusnya aku tahu… Keith memutuskan untuk duduk diatas kursi kerjanya. Kepalanya ditundukkan nyaris menempel pada meja kerja dihadapannya. Segera tangannya menyangga kepalanya yang menjadi bertambah berat sejak masalah itu datang. Keringatnya mengering, meninggalkan bekas-bekas di kemeja putihnya. Bangun tidur ia hanya memakai celana hitam, dan kemeja putih yang biasa ia gunakan kerja. Mantel hitam musim panasnya tergantung di kursi. Entah sudah berapa lama Keith mematung tanpa melakukan sesuatu. Hingga Noreta datang membawa sebuah misi.

Noreta melenggang masuk ruangan Keith tanpa permisi seperti biasa,”Keith, ada misi untuk kita”, ujarnya. Keith menatapnya tak minat. Memberi tatapan sedatar mungkin. Sukses membuat partnernya sebal. “Keith! Kau ini kenapa? Ada misi untuk kita! Ayo kerja!” Noreta yang sudah berang dari tadi kini membentak Keith. Sayangnya bentakan Noreta tidak mempan. Tak ada pengaruhnya, Keith tetap tak bergeming sedikit pun. Malah sekarang kedua tangannya menutup wajahnya. Bertambahlah kemarahan Noreta, urat nadinya sampai terlihat. “KEITH!!!!!” teriakan Noreta kali ini tidak tanggung-tanggung. Mengerikan. Mirip sekali dengan raungan Kifera, pikir Keith iseng.

Sudah cukup mendengar suara raungan Noreta, Keith berdiri dengan wajah lesu “Ya. Ayo…”, sahutnya. Noreta yang dari tadi menatap horror ke arah Keith, memutar bola matanya bosan. Tak peduli partnernya yang berantakan bahkan sampai lupa dengan mantel kerjanya. Bergegas Noreta mengambi mantel Keith dan keluar untuk segera melaksanakan misi mereka. Segera ia lemparkan mantel hitam itu pada Keith. Keith menerimanya dengan wajah ditekuk.
Seorang prajurit penjaga melaporkan sesuatu kepada Noreta. Ada anggota kerajaan yang hendak berkunjung ke Rythmistie. Noreta mengernyitkan dahinya, berpikir siapa yang hendak bertamu di saat seperti ini. Semua froura sedang melaksanakan misi, hanya Noreta dan dirinya saja yang bebas. Tapi ini juga dia hendak melaksanakan misi. Dari arah berlawanan, Keith datang menanyakan padanya kapan misi itu hendak dilakukan. Dia menggeleng. Noreta mengatakan pada Keith untuk tinggal dulu sementara karena akan ada anggota kerajaan yang berkunjung. Keith menghela napasnya panjang. Mengerutkan keningnya lagi.

Tak butuh waktu lama rombongan yang dimaksud tiba di depan gerbang Rythmistie. Seorang Putri yang cantik jelita turun dari keretanya dibantu oleh seorang laki-laki yang terlihat seperti pengawal pribadinya. Gaunnya yang berwarna abu-abu melambai-lambai. Putri itu tersenyum padanya dan Noreta yang menatap sang Putri tanpa berkedip. Tidak salah lagi, Putri yang datang adalah orang yang sama dengan yang ditemuinya semalam!

Raja Kelshayura memiliki permaisuri yang cantik jelita bernama Livanna, juga tiga orang selir; Cathysa, Tertia, dan Valora. Sang raja sangat mencintai Ratu Livanna yang terkenal merupakan magissa fyto yang hebat. Meski memiliki selir, sang Raja lebih mencintai Ratu. Kecintaannya itu membuat Raja mendambakan pewaris tahta dari rahim Ratu Livanna. Takdir rupanya tak berpihak padanya, sang Ratu tidak juga mengandung. Sedangkan ketiga selir masing-masing telah memiliki seorang putra. Bahkan selir Valora memiliki dua orang putra. Tak ayal, sang Raja menjadi cemas. Takut bila nanti tak memiliki keturunan sah dari permaisurinya. Setelah delapan tahun menunggu akhirnya permaisuri mengandung dan melahirkan seorang Putri. Raja kecewa, keinginannya memiliki anak laki-laki bukan perempuan. Ratu jatuh sakit setelah mengalami pendarahan parah pasca melahirkan putrinya. Sebelum itu, permaisuri berpesan pada pelayannya untuk member putrinya dengan nama Yuuri VannaFay Kelshayura.

Yuuri diasuh oleh pelayan istana dan para selir. Ayahnya, Raja Kelshayura tak pernah menemuinya sejak ibunya jatuh sakit. Mereka terkadang bertemu saat ada pertemuan kerajaan, setelah itu tidak lagi. Ketiga selir raja sangat ambisius. Mereka tak pernah sekalipun tulus mengurus sang putri. Rasa takut mereka akan Putri yang nantinya menjadi pewaris tahta selalu muncul. Akibatnya Yuuri kerap diperlakukan buruk. Berbeda dengan ibunda mereka, kakak-kakaknya sangat menyayanginya. Melindungi adik mereka dari perlakuan buruk ibu mereka adalah hal yang biasa mereka lakukan. Chaim, Kasch, Aaron dan Nyel, meski mereka berempat sangat dekat dengan Yuuri. Hanya Aaron yang selalu menemaninya bermain. Aaron yang juga tak dipedulikan oleh ibunya menjadi apatis dan anti sosial. Beruntungnya dia karena dengan begitu waktunya dapat dihabiskan bersama adik tercintanya.

Hingga Ratu Livanna meninggal diusianya yang masih tergolong muda, 35 tahun. Yuuri menjadi seorang Putri tanpa kasih sayang ibunya. Raja Kelshayura tak menyangka bergitu cepat istri tercitanya meninggalkannya. Penyesalan akan sikapnya yang menjauhi permaisuri pasca kelahiran sang Putri datang. Tetap saja rasa kecewanya mengalahkan segalanya. Berlarut-larut dalam kesedihan kematian sang Ratu yang bijaksana membuat kepemimpinan sang Raja melemah. Peristiwa mengenaskan terjadi. Raja Kelshayura dibunuh! Ionad na Cuirte diambang kehancuran. Segel rune milik sang Raja lenyap karena pemiliknya telah wafat.

Alhasil, magissa-magissa hebat dipanggil untuk membangun kembali segel rune penopang Ionad na Cuirte. Usaha yang sia-sia dan hanya membuang tenaga. Para magissa moselle yang datang dari berbagai kerajaan bahkan dimensi tak bisa berbuat apa-apa. Memang beberapa ada yang berhasil membuat segel rune yang sama dengan milik Raja namun, segelnya tidak bisa aktif. Segel rune penopang Ionad na Cuirte hanya bisa aktif oleh mana sang Raja. Padahal Raja telah wafat, tentu ini merupakan hal yang mustahil dilakukan para magissa. Para tetua sibuk mencari cara lain untuk menjaga agar istana utama tak tenggelam. Berbagai cara dilakukan, namun masih tak mengubah apapun.

Mereka menggelar pertemuan rahasia. Keributan melanda pertemuan dadakan mereka. Masing-masing mengemukakan pendapatnya. Tak ada yang mau mengalah hingga Tetua Finlay berteriak dan mengusulkan sebuah ide. Memanggil tuan Putri untuk dimintai bantuan. Para tetua yang mendengar usulan itu mengerutkan kening, kemudian tertawa terbahak-bahak hingga tak sedikit yang terbatuk-batuk karena terlalu banyak tertawa. Finlay mengerutkan kening. Menurutnya tak ada yang lucu disini. Usulan yang bagi mereka terdengar konyol mereka ambil. Putri Yuuri yang saat itu baru berusia 15 tahun dipanggil menghadap tetua. Mereka meminta tuan Putri untuk membuat segel rune baru untuk menopang kembali istananya.

Ionad na Cuirte tak bisa bertahan lebih lama lagi. Dalam waktu kurang dari tiga hari, istana ini akan segera tenggelam dan tinggal kenangan. Yuuri tak punya pilihan selain mempertahankan istana utama dengan mana-nya. Mustahil dilakukan bila mana yang ia miliki hanya sedikit. Raja mewariskan mana itu padanya. Mana yang sangat besar dan kuat tak tertandingi. Segel rune buatannya berhasil diaktifkan. Tentu dengan mana yang diwariskan ayahnya. Para tetua berdecak kagum meski keraguan masih menghinggapi mereka. Berapa lama segel rune ini akan bertahan? Mana sang Putri tak sekuat ayahnya. Karena usianya masih muda kekuatan Yuuri pun diragukan. Tak terima dengan keraguan para tetua, sang Putri menantang mereka. Bila segelnya mati dalam waktu sebulan maka ia akan pergi dari istananya dan melepaskan gelarnya.

Maka, dimulailah hari-hari tantangan itu. Hingga lebih dari sebulan Ionad na Cuirte tetap utuh. Para tetua kalah telak. Finlay memuji kehebatan sang Putri. Tak diragukan lagi, Yuuri adalah Putri yang memiliki bakat sebagai magissa. Disisi lain, pujian Tetua Finlay tak membuat Yuuri senang. Yang ia pikirkan sekarang adalah bagaimana caranya ia bisa menjadi polemistes handal. Wajahnya menyeringai. Memikirkan hal itu membuat semangatnya berkobar-kobar. Yuuri segera mengutarakan keinginannya pada kakak-kakaknya. Bisa ditebak apa reaksi mereka, menolak keras. Bahkan Chaim nyaris menamparnya bila Aaron tak menghentikannya. Awalnya Yuuri berpikir Aaron akan membelanya. Namun, ternyata sama saja.

Chapter 1-lanjutan Preamble



Raja Kelshayura memiliki permaisuri yang cantik jelita bernama Livanna, juga tiga orang selir; Cathysa, Tertia, dan Valora. Sang raja sangat mencintai Ratu Livanna yang terkenal merupakan magissa fyto yang hebat. Meski memiliki selir, sang Raja lebih mencintai Ratu. Kecintaannya itu membuat Raja mendambakan pewaris tahta dari rahim Ratu Livanna. Takdir rupanya tak berpihak padanya, sang Ratu tidak juga mengandung. Sedangkan ketiga selir masing-masing telah memiliki seorang putra. Bahkan selir Valora memiliki dua orang putra. Tak ayal, sang Raja menjadi cemas. Takut bila nanti tak memiliki keturunan sah dari permaisurinya. Setelah delapan tahun menunggu akhirnya permaisuri mengandung dan melahirkan seorang Putri. Raja kecewa, keinginannya memiliki anak laki-laki bukan perempuan. Ratu jatuh sakit setelah mengalami pendarahan parah pasca melahirkan putrinya. Sebelum itu, permaisuri berpesan pada pelayannya untuk member putrinya dengan nama Yuuri VannaFay Kelshayura.

 Yuuri diasuh oleh pelayan istana dan para selir. Ayahnya, Raja Kelshayura tak pernah menemuinya sejak ibunya jatuh sakit. Mereka terkadang bertemu saat ada pertemuan kerajaan, setelah itu tidak lagi. Ketiga selir raja sangat ambisius. Mereka tak pernah sekalipun tulus mengurus sang putri. Rasa takut mereka akan Putri yang nantinya menjadi pewaris tahta selalu muncul. Akibatnya Yuuri kerap diperlakukan buruk. Berbeda dengan ibunda mereka, kakak-kakaknya sangat menyayanginya. Melindungi adik mereka dari perlakuan buruk ibu mereka adalah hal yang biasa mereka lakukan. Chaim, Kasch, Aaron dan Nyel, meski mereka berempat sangat dekat dengan Yuuri. Hanya Aaron yang selalu menemaninya bermain. Aaron yang juga tak dipedulikan oleh ibunya menjadi apatis dan anti sosial. Beruntungnya dia karena dengan begitu waktunya dapat dihabiskan bersama adik tercintanya.

Hingga Ratu Livanna meninggal diusianya yang masih tergolong muda, 35 tahun. Yuuri menjadi seorang Putri tanpa kasih sayang ibunya. Raja Kelshayura tak menyangka bergitu cepat istri tercitanya meninggalkannya. Penyesalan akan sikapnya yang menjauhi permaisuri pasca kelahiran sang Putri datang. Tetap saja rasa kecewanya mengalahkan segalanya. Berlarut-larut dalam kesedihan kematian sang Ratu yang bijaksana membuat kepemimpinan sang Raja melemah. Peristiwa mengenaskan terjadi. Raja Kelshayura dibunuh! Ionad na Cuirte diambang kehancuran. Segel rune milik sang Raja lenyap karena pemiliknya telah wafat.

Alhasil, magissa-magissa hebat dipanggil untuk membangun kembali segel rune penopang Ionad na Cuirte. Usaha yang sia-sia dan hanya membuang tenaga. Para magissa moselle yang datang dari berbagai kerajaan bahkan dimensi tak bisa berbuat apa-apa. Memang beberapa ada yang berhasil membuat segel rune yang sama dengan milik Raja namun, segelnya tidak bisa aktif. Segel rune penopang Ionad na Cuirte hanya bisa aktif oleh mana sang Raja. Padahal Raja telah wafat, tentu ini merupakan hal yang mustahil dilakukan para magissa. Para tetua sibuk mencari cara lain untuk menjaga agar istana utama tak tenggelam. Berbagai cara dilakukan, namun masih tak mengubah apapun.

Mereka menggelar pertemuan rahasia. Keributan melanda pertemuan dadakan mereka. Masing-masing mengemukakan pendapatnya. Tak ada yang mau mengalah hingga Tetua Finlay berteriak dan mengusulkan sebuah ide. Memanggil tuan Putri untuk dimintai bantuan. Para tetua yang mendengar usulan itu mengerutkan kening, kemudian tertawa terbahak-bahak hingga tak sedikit yang terbatuk-batuk karena terlalu banyak tertawa. Finlay mengerutkan kening. Menurutnya tak ada yang lucu disini. Usulan yang bagi mereka terdengar konyol mereka ambil. Putri Yuuri yang saat itu baru berusia 15 tahun dipanggil menghadap tetua. Mereka meminta tuan Putri untuk membuat segel rune baru untuk menopang kembali istananya.

Ionad na Cuirte tak bisa bertahan lebih lama lagi. Dalam waktu kurang dari tiga hari, istana ini akan segera tenggelam dan tinggal kenangan. Yuuri tak punya pilihan selain mempertahankan istana utama dengan mana-nya. Mustahil dilakukan bila mana yang ia miliki hanya sedikit. Raja mewariskan mana itu padanya. Mana yang sangat besar dan kuat tak tertandingi. Segel rune buatannya berhasil diaktifkan. Tentu dengan mana yang diwariskan ayahnya. Para tetua berdecak kagum meski keraguan masih menghinggapi mereka. Berapa lama segel rune ini akan bertahan? Mana sang Putri tak sekuat ayahnya. Karena usianya masih muda kekuatan Yuuri pun diragukan. Tak terima dengan keraguan para tetua, sang Putri menantang mereka. Bila segelnya mati dalam waktu sebulan maka ia akan pergi dari istananya dan melepaskan gelarnya.

Maka, dimulailah hari-hari tantangan itu. Hingga lebih dari sebulan Ionad na Cuirte tetap utuh. Para tetua kalah telak. Finlay memuji kehebatan sang Putri. Tak diragukan lagi, Yuuri adalah Putri yang memiliki bakat sebagai magissa. Disisi lain, pujian Tetua Finlay tak membuat Yuuri senang. Yang ia pikirkan sekarang adalah bagaimana caranya ia bisa menjadi polemistes handal. Wajahnya menyeringai. Memikirkan hal itu membuat semangatnya berkobar-kobar. Yuuri segera mengutarakan keinginannya pada kakak-kakaknya. Bisa ditebak apa reaksi mereka, menolak keras. Bahkan Chaim nyaris menamparnya bila Aaron tak menghentikannya. Awalnya Yuuri berpikir Aaron akan membelanya. Namun, ternyata sama saja.

Jumat, 19 Juli 2013

Chapter 1-Preamble




Ionad na Cύirte tampak lengang. Beberapa prajurit yang bertugas menjaga istana terlihat sesekali mengawasi keadaan luar. Didalam istana terdapat sedikit keributan. Memang tak tampak dari luar, namun cukup membuat beberapa pelayan istana dan prajurit ingin mencuri dengar.
 “Penobatanku untuk menjadi Ratu?” gadis itu mendongak terkejut, menatap laki-laki tampan disampingnya. Tentu saja, baginya menjadi Ratu adalah hal yang tak pernah ia pikirkan. Yah, sebenarnya pernah terlintas dipikirannya meski sebentar. Setelah itu, tidak lagi.“Ada yang salah Pu-tri Yuu-ri?” Chaim menatapnya tajam, kentara sekali ada penekanan pada panggilan itu. Diantara empat orang disekelilingnya Yuuri tampak paling mencolok. Bagaimana tidak? Kakak-kakaknya semua laki-laki. Kelihatan sekali sikap overprotective mereka terhadapnya. Bukan hanya karena beda gender tetapi juga karena kasih sayang mereka yang keterlaluan.
Yuuri menggeleng cepat. “Ah, tidak. Tidak sama sekali”, katanya. Chaim menghela napas. Tiba-tiba salah satu kakak Yuuri berdiri dan pergi meninggalkan ruangan tanpa berkata apapun. “Hei, hei Aaron. Kau mau kemana? Pertemuan ini belum selesai, kau tahu?” Tangan kekar Chaim mencegahnya pergi. “Kurasa ini tidak ada urusannya denganku”, jawab Aaron dingin. Yuuri menoleh, kepalanya ditundukkan. Sedih. Tidak menyangka kakaknya akan berkata begitu. Nyel menatap Aaron heran . “Kau tidak menyesal?”
“Kurasa kalian tahu jawabannya” Aaron pergi tanpa berkata apa-apa lagi. Chaim menggeleng-geleng sambil menggerutu, tidak jelas . “Oh, astaga… anak itu selalu saja begitu bla bla bla”.
Syut… kedatangan seseorang membuat mereka waspada, mengambil pedang dari sarungnya masing-masing. Seorang laki-laki mantel hitam yang berteleportasi tepat di hadapan mereka.“Rupanya kau, Kear. Ada apa?” sadar bukan ancaman, mereka mengurungkan niat mengambil pedang. Kearney, pengawal pribadi Yuuri yang datang, Yuuri tersenyum dan menyapa dengan lembut seperti biasa.“Ah, maafkan saya Tuan Putri. Ada pesan dari Dewan Agung” Kearney menyerahkan sebuah gulungan yang bersegelkan lambang Dewan Agung. Segera gulungan itu diterima oleh Chaim dan dibacanya.
“APAAAA?” teriakan Chaim memekakkan telinga para penghuni Ionad na Cύirte.
Yuuri terkejut-lagi- perasaannya tidak enak. Dia mencium berita buruk. “Ada apa kak Chaim?”
Ternyata bukan dia saja yang terkejut. Kasch, Nyel, Kearney, bahkan Aaron yang tadinya tidak peduli dan pergi meninggalkan pertemuan pun jadi kembali seiring dengan teriakan Chaim yang membahana. Tanpa aba-aba Chaim membaca isi gulungan tersebut,
“Yang Terhormat Putri Yuuri, Pangeran Chaim, Pangeran Kasch, Pangeran Aaron, dan Pangeran Nyel. Dengan Segala Hormat Kami, berdasarkan Rapat Agung, maka Dewan Agung memutuskan bahwa untuk menjalin hubungan kekerabatan antar Kerajaan Elbarash dengan Kerajaan Langit maka akan diadakan Pernikahan demi kedamaian. Pernikahan ini diyakini akan membawa kedamaian bagi 3 Dunia, dan bagi kedua Kerajaan khususnya.
Salam Hormat Kami,
Dewan Agung”
Yuuri, Aaron, Kyou, Nyel dan Bae tak bisa berkata apa-apa. Sesaat mereka diam, tak tahu lagi apa yang harus mereka lakukan dengan keputusan sepihak Dewan Agung. Aaron menggeleng-gelengkan kepalanya, tidak percaya dengan keputusan Dewan Agung yang menurutnya tidak masuk akal itu. “Sungguh konyol sekali… ckckckck”. Kearney bergumam sendiri seolah mendapati dirinya yang hendak dijodohkan . “Ba-bagaimana bisa?!”
“Dewan Agung kali ini sudah keterlaluan!” bahkan Kasch yang biasanya hanya diam mendengarkan kali ini dia mengumpat. Nyel melontarkan pertanyaan yang tidak seorang pun bisa menjawabnya kecuali Dewan Agung sendiri “Apa yang sebenarnya dipikirkan Dewan Agung?”. Yuuri nyaris ambruk. Shock berat. Biar bagaimana pun sudah pasti dia yang dijodohkan karena Kerajaan Langit hanya memiliki pangeran bukan putri. Melihat adik kesayangan mereka akan jatuh, Aaron, Chaim, Nyel dan Kasch berlomba meraih tubuh Yuuri agar tidak jatuh ke lantai. Tidak ketinggalan sang pengawal, Kearney juga berusaha menangkap tubuh putrinya. Malangnya, Kearney tidak berhasil menangkap tubuh Yuuri. Begitu pun dengan Chaim, Nyel dan Kasch.
Tangan kekar Aaron melingkar di pinggang Yuuri menahannya agar tidak ambruk ke lantai. “Hei, hei. Kau tidak apa-apa kan Yuuri?” khawatir pada keadaan adik tercintanya. Wajah Yuuri yang putih kini memucat. Tatapan matanya kosong. Jiwanya melayang-layang entah kemana. Butuh beberapa detik, Yuuri berhasil membawa jiwanya kembali ke tubuhnya. Kesadarannya kembali.
“Ah, ya. Ya, aku mengerti”
“Tuan Putri? Anda tidak apa-apa?” Kearney menyentuh pundak Yuuri. Wajahnya khawatir. Bagaimana tidak? Tuan putrinya berwajah pucat, dan tiba-tiba mengangguk-angguk sendiri. Yuuri menatap Aaron dan Kearney bergantian, lalu tersenyum seolah tidak terjadi apa-apa. Kedua matanya juga menatap Chaim, Nyel dan Kasch bergantian dan wajahnya seolah berkata ‘aku baik-baik saja, jangan khawatir’. Dia kembali tersenyum. Aaron, Kearney, Chaim, Nyel dan Kasch menatapnya curiga. Sudah pasti mereka khawatir, tidak mungkin mereka menerima keputusan ini bulat-bulat. Tapi, lebih tidak mungkin lagi untuk menolak. Sudah bukan rahasia lagi bila keputusan Dewan Agung adalah mutlak adanya. Harus dilaksanakan. Bagi mereka yang menentang, sudah pasti hukuman mati menanti.
Dengan mudahnya Aaron bicara, seolah dia tidak peduli siapa yang mau dijodohkan. “Terima saja, tidak ada salahnya kan?” Asal bukan aku, mungkin itu yang ada dipikirannya sekarang. Serempak seolah dikomando Chaim, Nyel, Kearney dan Kasch menatap tajam sang Pangeran ketiga. Si korban yang ditatapi tajam hanya mengernyitkan dahi. Heran. Merasa tidak berdosa.
“Baiklah, aku terima” Yuuri menjawab seperti menerima tantangan taruhan. Mereka semua menoleh kaget. Kali ini Yuuri yang mengernyitkan dahi namun sambil tersenyum.“Ada apa kak? Benar kata kak Aaron tidak ada salahnya kuterima, lagipula tidak ada yang protes”. Malah sepertinya Aaron yang meragukannya , “Kau serius Yuuri?”.
“Kakak ini bagaimana? Bukannya kakak sendiri tadi yang mengusulkan!”. Aaron mengelus dagunya perlahan . “Aha, benar juga”. Yuuri bersungut-sungut, bibir indahnya maju mundur. Lucu sekali, pikir Aaron.“A-anda yakin Tuan Putri? Bukankah sebaiknya-“ ujar Kearney. “Sebaiknya pikirkan dulu baik-baik” Nyel menyambung kalimat Kearney yang terpotong.
“Yuuri….. Putriku sayang….” Chaim langsung memeluk Yuuri erat. Dan tentu saja akibat perbuatannya yang seperti itu dia dihadiahi tatapan membunuh oleh empat orang laki-laki yang mengerubungi Yuuri. Aaron menarik Yuuri dari pelukan Chaim, “Dasar playboy bodoh!”. Chaim menatap Aaron tak mengerti. Merasa tak ada masalah pada sikapnya barusan.


Ionad na Cύirte. Istana utama kerajaan Elbarash yang megah berdiri diatas danau Nairne. Terletak tepat ditengah kota Hagan, ibukota kerajaan Elbarash. Istana yang dibangun oleh Raja Kelshayura ini memiliki taman-taman yang indah dan kolam-kolam yang menghiasi setiap sudut istana. Tidak seperti banguna yang diatas air yang lain, Ionad na Cύirte tak memiliki pondasi untuk mempertahankan istana itu agar tidak tenggelam. Raja Kelshayura yang merupakan magician air yang hebat membuat istana itu mengapung layaknya kapal yang mengapung di laut. Terdengar mustahil bagi manusia namun, itu bukanlah hal yang terdengar seperti itu bagi sang Raja. Mana Raja Kelshayura digunakan untuk menopang Ionad na Cύirte. Mana yang merupakan bagian dari rune magis yang diletakkan di dasar istana untuk menjaganya tetap berdiri.
Tak heran, banyak yang tidak percaya akan hal ini. Bagaimana bisa istana sebesar itu hanya ditopang dengan mana agar tidak tenggelam? Begitu pikir para pekerja yang membangun Ionad na Cύirte. Tak hanya Ionad na Cύirte yang dibangun oleh sang Raja ke-15 kerajaan Elbarash ini, masih ada empat istana lagi yang didirikan untuk menopang keberadaan Ionad na Cύirte. Begitulah hebatnya sang Raja, sehingga sampai memikirkan istananya agar tidak mudah runtuh maupun hancur. Iarthair palace, sebuah istana yang juga indah namun sedikit lebih kecil dibanding istana utama. Berada di sebelah barat istana utama, terletak ditepi kota Troy. Sekitar limabelas kilometerke barat dari kota Hagan.
Thoir palace, istana yang berada di sebelah timur ini terletak di kota Harcourt. Limabelas kilometer ke timur dari ibukota. Thuaidh palace, istana yang berada di utara istana utama ini jaraknya sekitar limabelas kilometer dari Hagan. Terletak di kota Tambrey, istana ini tidak kalah menakjubkan dibanding istana utama. Istana terakhir adalah Theas palace, istana ini berada di selatan Ionad na Cύirte. Limabelas kilometer dari Hagan, tepatnya berada di tepi kota Tilden.

Ramadhan

Ramadhan
marhaban ya ramadhan
 

Blogger news

Blogroll

About